Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Kamis, 06 Oktober 2016

TIGA PILAR PENTING MERAIH SUKSES

Share

Gambar : Kesuksesan ditanganmu.


Banyak orang yang tidak tahu dan tidak kenal dengan cara untuk meraih kesuksesan dalam hidup, baik itu dalam kehidupan dunia maupun dalam mencapai kehipan akhirat nantinya. Sebagian orang menganggap bahwa kehidupan dunia adalah segala-segalanya dan sangat penting dalam kehidupan yang hanya satu kali saja. Sebenarnya kalau kita tahu bahwa kehidupan yang lebih baik dan lebih penting itu adalah menyeimbangi antara kehidupan dunia dan akhirat.
Dalam kehidupan itu kita dituntut untuk mencari ilmu yang banyak dan setinggi-tingginya. Baik itu ilmu yang bersifat keagamaan maupun ilmu yang bersifat keduniaan, bahwa dalam Islam setiap muslim dituntut untuk selalu mencari lmu pengetahuan itu sendiri. “Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat,” itu artinya bahwa kita harus menutut ilmu dari kita lahir sampai ajal menjemput kita. Dalam kehidupan itu orang-orang yang berilmu lebih diangkat derajatnya disisi Allah dan juga dalam umat manusia. Dalam surat Al-Mujadilllah ayat 11 Allah mengatakan bahwa orang-orang yang berilmu Allah mengangkat darajatnya diantara manusia dari sisi Allah.

Jika kita tahu bahwa ada beberapa hal yang akan kita penuhi untuk mencari dan mencapai kesuksesan itu sendiri dalam kehidupan dunia, diantaranya:
  1. Akademik
Akademik merupakan suatu tingkatan yang paling tinggi dalam menuntut ilmu di genjang perkuliahan. Ada juga dalam tingkatan SD, SMP, SMA dan yang lainnya. Akan tetapi kali ini kita akan membahas tentang genjang pendidikan yang dalam perkuliahan. Karena dalam tinjauan dan pengamatan saya banyak hal yang telah ditinggalkan dan tidak lagi dijalankan oleh diri individu tersebut. Mereka yang telah mendapatkan memangku gelar ‘mahasiswa’ saja tidak lagi peduli dengan hal yang sangat penting dan sering mereka menganggap sepele dengan hal tersebut.
Sedangkan mahasiswa bukanlah nama yang biasa-biasa saja, dalam pikiran orang banyak nama tersebut merupakan hal sangat istimewah dan sangat dihargai serta dipandang dalam masyarakat. Akan tetapi mereka yang telah menjalani masa perkuliahan dan masuk dalam perkampusan tersebut. Mereka memandang bahwa perkuliahan hanyalah ajang untuk mencari kesenangan dan menghabiskan uang orang tua semata. Banyak kita perhatikan mereka yang tergolong dalam hal tersebut, hanya mengunakan waktu dan hari-harinya hanya untuk bersenda gurau dan pergi kesana, pergi kesini tanpa ada tujuan yang jelas.
Mereka tidak peduli bahwa tujuan orang tuanya memasukan mereka ke dalam genjang perkuliahan tersebut agar menjadi orang yang berguna bagi keluarga, agama, dan bangsa. Pikiran yang salah dan hanya mencari title yang sangat tinggi tersebut, mereka sering terlihat di kafe-kafe, pondok-pondok, dan tempat-tempat wisata. Mereka bukan hanya berjalan laki-laki saja akan tetapi mereka pergi berdua-duaan dengan motornya. Apakah itu salah mengartikan dalam amanah yang diberikan oleh orang tuanya untuk dipercayakan kepadanya agar menuntut ilmu itu dengan baik. Bahwa dalam pandangan saya akademik hanya memberikan ilmu agama dan ilmu dunia 15 % dalam semua mata kuliah dan selebihnya kita yang akan mencari dan mengali ilmu itu sendiri-sendiri.

  1. Organisasi
Organisasi merupakan pembelajaran kedua setelah akademik. Organisasi ini merupakan jembatan penghubung dalam mencapai kesuksesan dalam bidang akademik dan juga mencari ilmu lain. Organisasi tidak lepas dalam memberikan ilmu yang tidak pernah kita dapatkan dalam mata perkuliahan. Walaupun saat ini banyak orang yang tidak mengambil kesibukkan dalam bidang tersebut, karena mereka menganggap bahwa organisasi hanyalah akan mengganggu perkuliahan mereka.
Mereka menilai terlalu rendah terhadap suatu manfaat dan keuntungan dalam berorganisasi. Mereka lebih memilih tetap memegang satu kesibukkan saja yaitu perkuliahan tanpa mengikuti kegiatan lainnya. Dalam istilahnya yaitu ‘mahasiswa kupu-kupu’ atau mahasiswa yang kerjanya hanya kuliah-pulang, kuliah-pulang. Tidak banyak orang yang menerapkan prinsip tersbut yang mendapatkan nilai yang baik dan bagus, padahal jika kita lihat mereka lebih konsentrasi dengan perkuliahannya daripada mereka yang bergelimang dalam dunia organisasi. Akan tetapi buktinya banyak yang lebih sukses dalam perkuliahan yaitu mereka yang mengibukan diri mereka dalam dunia organisasi dan mampu mengeimbanginya dalam perkuliahan mereka. Mereka yang tergolong mahasiswa kupu-kupu itu mendapatkan nilai yang biasa-biasa saja, padahal telah berjuang keras dan menghabiskan waktu hanya untuk belajar, belajar, dan belajar.
Mereka yang mengibukkan diri dalam dunia organisasi mendapatkan keuntungan dan kemudahan dalam perkuliahan. Padahal mereka hanya mendapatkan waktu lebih sedikit dan waktu yang terbatas daripada mereka yang fokus dengan kuliah. Organisasi lebih tinggi persentasenya daripada akademik yaitu 35%, karena organisasi merupakan suatu ilmu yang tidak ada diberikan dalam mata perkuliahan dan lebih mengajarkan cara untuk bersosialisasi terhadap orang lain dan berbicara dengan orang lain dengan baik dan sopan.
Mereka yang masuk dalam dunia organisasi juga tidak boleh hanya mendahukan kepentingan organisasi saja tetapi juga harus menyeimbangi antara organisasi yang mereka jalani dan akademik yang juga sangat penting. Antara akademik dan organisasi saling keterkaitan dan tidak bisa dibedakan satu sama lain. Keduanya ibarat sebuah mata uang yang saling keterkaiatan satu sama lain dan saling ketergantungan. Tanpa adanya organisasi maka akademik tidak akan berjalan dengan baik dan juga sebaliknya.

  1. Masyarakat
Dalam hal ini merupakan hal yang penting dalam kedua hal tersebut, karena penerapan akademik dan juga organisasi itu sendirilah yang akan menentukan sukses atau tidaknya seseorang dalam mencari dan mencapai ilmu yang didapatkan dalam masyarakat. Terkadang ilmu yang kita pelajari dan kita dapatkan tidak selalu sesuai dengan apa yang ada dan diterapkan dalam masyarakat itu sendiri.
Dalam point ini memperoleh persentasi 50% dari total yang ada. Terkadang dalam itu ada ilmu yang tidak pernah kita dapatkan dan tidak kita temukan dalam genjang akademik dan juga organisasi. Terkadang ilmu itu hanya turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Hanya orang-orang yang pantas dan keturunan datuk atau orang-orang yang memiliki peranan penting dalam masyarakat tersebut.
           
            Jika semua hal tersebut telah kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka insya Allah kita akan dapat meraih sukses dalam kehidupan ini. Maka dari itu marilah kita selalu mencoba menyeimbangi semua hal tersebut dan ingatlah bahwa jangan pernah menganggap kita lebih tinggi dari orang lain, akan tetapi anggaplah kita lebih rendah daripada orang lain. Maka kita akan dapat mengumpulkan semua point-point tersebut menjadi 100% dan sempurna dalam meraih kesuksesan hidup.


0 komentar:

Posting Komentar