Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Minggu, 19 Februari 2017

PETA HIDUP “KOTA WISATA”


Gambar : Perpustakaan Bung Hatta.

Setiap orang disibukkan dengan berbagai aktivitas sehari-hari, sebelum matahari terbit pun mereka telah melakukan berbagai aktivitas mereka masing-masing. Ada yang mulai dari pagi yang belum banyak orang yang sanggup bangun karena dinginnya suasana pagi dan berakhir pada sore hari begitulah setiap hari yang mereka lakukan. Mereka rela melakukan itu semua tidak lain karena ingin mendapatkan sesuap nasi dan tetap bertahan hidup di dunia ini. Terkadang semua itu sering terlintas dalam pikiranku kalau aku seperti mereka yang bekerja dari pagi buta hingga terbenam matahari setiap hari maka aku akan diserang oleh virus stress. Aku sadar belakangan ini aku memang disibukkan dengan berbagai tugas kuliah dan ujian UAS (Ujian Akhir Semester) di semester V di tempat kuliahku.

PESTA KAMPUS


Foto : Kampus IAIN Batusangkar.

Seminggu belakangan ini aku disibukkan dengan berbagai kegiatan organisasi, mulai dari acara syukuran wisuda yang diadakan HMPS Ekonomi Syariah (ESYA) hingga acara LDK Ar-Ruhul Jadid. Awalnya aku tidak menyangka aku terpilih menjadi salah satu panitia syukuran wisuda yang ke-IV yang ditunjuk langsung oleh ketua HMPS ESYA yaitu Tarmizi. Dia menunjukku langsung menjadi panitia saat kami bertemu didepan kampus waktu itu. Aku tidak menolak permintaan tersebut dan aku menganggap itu adalah amanah baru buatku.
Beberapa kali diadakan rapat panitia syukuran wisuda yang diketuai oleh Ade Kosfa. Rapat ketiga yang diadakan panitia tersebut berhasil menghadirkan Buk Mega, dia adalah dosen kami sekaligus alumni kami dari Akuntansi Syariah. Dengan kehadirannya ikut rapat kali ini membuat beberapa panitia yang tidak tahu tugasnya menjadi tahu dan mendapatkan pelajaran yang berharga bagi semua panitia yang hadir pada waktu itu. Aku mendapatkan kedudukan sebagai Stering Commite (SC) pada panitia saat ini selain Devi Marta, Bang Afif, dan Kak Mulyani.

Jumat, 17 Februari 2017

BEKAS TERAKHIR


Gambar : Wanitaku, Motivasiku.

           Aku terkadang heran melihat tingkah laku orang-orang yang ada di sekitarku, apalagi teman, sahabat dekat bahkan yang awalnya damai, rukun, lebih dari keluarga sendiri, bahkan tidur, makan dan aktivitas lainnya aku dan dia sering barengan bahkan ada yang bilang kalau aku dan dia itu “kembar.” Memang belakangan ini aku dihadapkan pada berbagai persolan mulai dari yang kecil sampai persoalan yang rumit sampai-sampai membuatku bingung mau berbuat apa. Persoalan itu seperti tugas kuliah yang menumpuk, waktunya yang mepet seperti tugas makalah, resume dan tugas-tugas  pribadi. Walaupun terkadang aku berniat untuk mengerjakannya, datang lagi tugas dan amanah baru seperti Laporan Pertanggungjawan (LPJ) Syukuran Wisuda dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Daurah Al-Quran.

Minggu, 12 Februari 2017

INDAHNYA KEBERSAMAAN



Foto : Keluarga di Pantai Padang.
Berkumpul dengan keluarga adalah hal yang sangat indah dan menyenangkan. Apalagi keluarga kita yang telah berada berjauhan dari satu kota ke kota lain, bahkan dipisahkan pulau sekalipun. Terkadang mencari waktu untuk waktu bersama itu sangat sulit dan dunia kerja yang membatasi kita untuk bisa bergerak bebas.
Aku yang memiliki lima saudara kandung dan semuanya tersebar ke berbagai tempat dan kota. Kakakku yang paling tua, Bang Pen tinggal di Baruh Bukit masih di Sungayang. Sedangkan kakakku yang kedua, Bang Im sudah mandiri dan bisa berdagang sendiri di Cengkareng, Jakarta Barat. Satu-satunya kakakku yang perempuan, Kak Yeni berada di Tanjung-Sungayang, dan Kakakku nomor empat Bang Al tinggal di Rambatan, masih di Batusangkar. Sedangkan Kakakku Bang Iwan yang terakhir berada di Kota Biru atau Payakumbuh.

Rabu, 08 Februari 2017

MENUJU JALANMU


Gambar : Menuju Jalan yang Lurus.


Kehidupan yang serba sulit dan kekurangan ekonomi sering membuat orang menyerah dengan hal-hal seperti itu. Namun ada juga orang yang justru kelemahannya itu menjadi senjadikan mereka untuk terus maju dan semangat dalam mencapai cita-cita mereka. Bahkan ada juga orang yang rela bekerja setiap hari demi mencari uang dan dapat membiyai sekolah serta kebutuhannya setiap hari. Walaupun jauh dari orang tua Irvan tidak pernah memintak dikirimkan uang atau sebagainya. Dia hanya memenuhi kebutuhan hidupnya dari keringatnya sendiri sebagai seorang gharin di salah satu mushalla. Namun bukan hanya itu pekerjaan yang dilakukannya masih ada pekerjaan sampingannya yaitu sebagai service listrik dan juga service handphone.

SETENGAH HATI


Gambar : Kisah Cinta Tanpa Ikatan.


Sebuah pertemuan terkadang hanya biasa-biasa saja dikalangan sebagian orang. Namun ada juga disebagian orang lain, sebuah pertemuan dan tatap muka dengan orang yang baru kita kenal adalah sesuatu hal yang baru. Apalagi pertemuan itu membuat darah kita berdesir dan membuat detak jantung kita semakin cepat bahkan ada sesuatu perasaan aneh yang tidak bisa membuat kita terus memperhatikannya. Walaupun ditengah keramaian orang sekalipun, namun kita tetap memperhatikan gerak gerik, tingkah laku, bahkan parasnya yang begitu menggoda dan menarik hati.
Sejak pertemuan diawal perkuliahan kami dulu, ada sesuatu rasa yang tidak bisa dibendung Irvan. Walaupun beberapa kali dia mencoba untuk menepis bayangan itu namun kekuatan bayangan itu semakin ditepis semakin besar dan mendalam. Hingga membuat Irvan untuk lebih mengenal sosok wanita yang membuatnya penasaran tingkat tinggi. Bagaimana tidak seorang wanita yang belum pernah dia kenal sebelumnya memberikan sesuatu yang lain dalam penampilannya. Bahkan seorang wanita yang memikat hatinya dan ada keinginan hati untuk terus mencari informasi lebih dalam mengenai Dia.