Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Selasa, 18 Oktober 2016

KOTA SIBUK Part 6

Share



Gambar : Tiga Saudara.

 Sepulang kampus aku langsung buru-buru pulang, karena Kak Mursal menyuruhku untuk menunggunya di rumah. Hari ini aku pulang tidak lagi melewati jalan biasanya kerena aku berniat untuk memberikan surat permintaan maafku kepada sahabatku. Aku sengaja melewati jalan dekat kos-nya, akan tetapi nasip sial kembali menyerangku. Aku tidak menemukannya dan tidak juga melihatnya disana, akhirnya aku terus saja melewati jalan itu sampai jalan lintas. Akan tetapi sayang aku kira sedang apa orang sedang berdiri dipinggir jalan. Aku kira bisa menerobos, ternyata salah dugaanku. Beberapa polisi dab Dinas Perhubungan menjaga jalan agar tetap aman dan terkendali.
Aku pun terjebak dalam rimbunan orang yang sedang melihat ke jalan tersebut. Karena aku telah terjebak disana, aku sempatkan untuk mengamati dan menganalisis apa yang sedang dipertontonkan orang-orang ini. Aahhh...aku baru ingat sekarang adalah acara “Tour de Singkarak 2014,” acara internasional dengan lomba balap sepeda dari berbagai
negara di dunia. Aku sempat melihat beberapa mobil yang sedang melewatiku, walaupun hanya sepintas karena mobil itu melaju dengan cepat. Salah satunya adalah negara Jepang dan aku juga melihat beberapa sepeda yang melintas dengan kecepatan penuh dihadapanku.
Aku hanya mendengarkan sorakan demi sorakan dari penonton setiap sepeda-sepeda itu lewat didepanku. Aku telah berada disana sekitar 30 menit dan aku mencoba mencari ide untuk bisa kembali ke jalan semula, akan tetapi aku telah terjebak dengan puluhan motor dan mobil yang berada dibelakangku. Setelah semua mobil dan sepeda melewati jalan itu, beberapa mobil dan motor terlihat memenuhi jalanan yang di blokir petugas tadi. Aku langsung meng-gas motorku tanpa menunggu aba-aba dari petugas tersebut.
Hanya beberapa menit aku telah berada dirumah. Setelah istirahat, sholat dan makan (ISOMA). Sambil menunggu Kak Mursal, aku menikmati sinema kesukaanku di SCTV kisah mudi mudi yang langsung clear itu. Entah berapa lama aku menunggu sampai aku tertidur dan bangun lagi untuk menunggu Kak Mursal. Akan tetapi dia belum juga terlihat dan tanda-tanda dia datang juga belum ada. Aku sempatkan untuk membaca buku “Moslem millionaire” karangan Ippho Santosa. Buku ini berisi tentang kekuatan otak kanan menangulangi setiap permasalahan dan berpikir lebih cepat dan tepat.
Akhirnya setelah lama menunggu Kak Mursal datang dan kami berngkat ke Payakumbuh pukul enam kurang. Walaupun kami bermain futsal pukul tujuh, akan tetapi aku percaya bahwa kami akan sampai sebelum pukul tujuh itu. Melewati dinginnya malam dan Kak Mursal membawa motor besarnya dengan konsentraasi dan cepat. Alhamdulillah dugaanku benar, sebelum pukul tujuh kami telah berada di Lapangan Futsal Gunapaksi, Koto Nan Ampek, Payakumbuh.
Seperti biasa dua orang teman Kak Irwan sudah menunggu disana. Tidak berapa lama kami duduk disana, diikuti oleh beberpa orang teman Kak Irwan sudah berdatangan dan termasuk Manager dan Kak Irwan sudah berada di lapangan. Ternyata lawan kami hari ini adalah orang yang telah kami lawan sebelumnya dan dia yang keluar sebagai pemenang kala itu. Akan tetapi kali ini aku bertekat tidak akan terjadi kesalahan yang sama dan kegagalan yang beruntun lagi. Kami tidak akan kalah dengan dia dan juga permainan kami yang dibilang sudah padu dan kompak.
Pukul tujuh lewat permainan dimulai dan aku lagi-lagi bermain lebih awal dengan Kak Mursal dengan patner lini depanku. Awalnya kami sempat tertinggal dua angka dari mereka, akan tetapi setelah kami menemukan permainan kami. Apalagi oporan dan permainan ala tiki-taka Barca kami perlihatkan. Buktinya dua gol yang berhasil mereka peroleh kami putar balikkan menjadi kemenangan 4-2. Kami menang dua angka dari mereka, permaianan umpan pendek aku dan Kak mursal berhasil memperdayai penjaga gawang mereka. Apalagi ditambah dengan Kak Irwan dibagian belakang menambah pertahanan permainan kami dan akhirnya kami keluar sebagai pemenang. Permainan kali ini kami menang dengan selisih dua angka dan “limbago” yang disponsori oleh Bang Chin keluar sebagai pemenang.
Sebelum pulang kami sempat berfoto-foto bersama untuk mengabadikan kemenangan kami disini. Beberapa jepretan kemera kami rasakan dan istirahat di luar lapangan untuk sejenak. Pukul sembilan kurang aku dan Kak Mursal mintak izin pulang setelah beberapa orang dari mereka juga sudah pulang ke rumah mereka. Setelah berpamitan dengan Kak Irwan dan Bang Chin kami pulang ke Batusangkar. Kak Mursal yang on fire hari ini masih sempat aku rasakan api membaranya di atas motor.  Hari ini dia mencetak banyak gol, entah berepa aku juga tahu yang penting setiap kali menendang ke gawang hanya satu, dua yang meleset dan dapat ditanggis oleh penjaga gawang. Selainnya masuk ke gawang hingga mengantarkan kami menjadi pemenang hari ini. Itu semua ada juga assist dariku dan umpan manis yang membuat lawan pusing dengan permainan indah dan kompak kami.





0 komentar:

Posting Komentar