Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Senin, 31 Oktober 2016

INSPIRASI MENUJU KESUKSESAN

Share

Foto : FC Putas.

Banyak cara orang-orang untuk meraih sukses, dan banyak banyak juga orang-orang yang berhenti dan menyerah ditengah jalan. Mereka yang berhenti di tengah jalan menganggap bahwa memang inilah takdirnya dan tidak kuat lagi untuk bertahan dan terus berjalan. Tetapi untuk orang yang terus berjuang dan masih semangat dalam menghadapi setiap permasalahan, karena mereka yakin jalan mereka tempuh, usaha yang mereka lakukan akan mendatangkan hasil yang memuaskan dipenghujungnya. Mereka terus optimis dengan berbagai cobaan dan rintangan sekalipun, dan terus mencoba, mencoba dan mencoba.
Semua itu diibaratkan dengan seorang yang mendaki gunung, orang pertama yang mendaki gunung dan hanya sampai di kaki gunung tersebut dan berhenti karena mereka kelelahan dan menyerah dengan rintangan yang sangat menantang dan membutuhkan tekat yang kuat. Tetapi jika di tanya oleh orang nanti,
“apakah anda pernah naik gunung ? “sudah” walaupun hanya sampai kakinya saja, tetapi ada juga orang yang hanya sampai dipinggang gunung dan berhenti serta menyerah dengan cobaan yang lebih tinggi lagi dan mereka menganggap tidak sanggup untuk sampai ke puncak, sedangkan ada juga orang yang betul-betul mempunyai tekat yang kuat dan terus melangkah walaupun sudah tertatih-tatih, mereka yakin dan terus semangat mencapai puncak tertinggi.
Akhirnya mereka sampai ke puncak tertinggi dengan perjuangan yang kuat, dan tekat yang kuat serta mereka yakin bahwa mereka sampai ke puncak. Orang-orang inilah yang akan sukses dan akan dapat merasakan begitu sulit dan payah untuk meraih puncak dan untuk meraih kesuksesan yang diinginkan. Buat mereka yang telah sampai dipuncak mereka merasakan indah, bangga, senang dan haru dengan segala indahan alam yang begitu indah terlihat dari ketinggian dan rasa letih merubah menjadi semangat baru dan mereka yakin dengan keagungan Allah yang serba sempurna dan indah.
Begitu juga yang aku alami saat menghadapi ujian UAN dan UAS di MAN 1 Batusangakar dulu, setiap hari harus belajar, belajar dan belajar. Supaya otak dan pikiranku segar atau frest kembali kumengisi waktu sore dengan bermain futsal bersama teman-temanku di asrama. Dari permainan tersebut kumendapatkan semangat baru, pemikiran yang segar dan tekat yang semakin kuat, serta dalam permainan itu aku belajar bekerja sama, belajar disiplin dan belajar untuk saling memahami satu sama lain dan terakhir meraih kemenangan secara bersama-sama. Dan tidak kalah menarik lagi adalah aku belajar untuk bersabar baik dalam menyerang, bertahan dan mencetak gol sekalipun.
Lain hal lagi aku tidak hanya melakukan olah raga itu sekali seminggu dan terkadang dua kali seminggu, aku bermain bola di lapangan yang lebih besar di lapangan yang hijau, seperti di awal perdanaku mulai bermain bola di FC Bagas. Aku dapat bermain di sana berkat bantuan kakakku yang sengaja mengajaku untuk bermain disana. Awalnya memang sulit untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang yang senior dan hanya aku yang junior, sering salah fassing, sering salah umpan dan sebagainya, dan sering di tegur oleh pemain senior.
Bagaimana tidak aku baru bergabung dengan tim senior dan baru meniti karirku disana, alhamdulillah seiring dengan latihan, dan sering bermain bersama aku mulai bisa menyesuaikan diri dan bermain kompak walaupun sekali-sekali ada juga yang berbuat salah, maklum manusia.
Semakin hari ke hari permainanku mulai disukai dan berkembang, yang terkadang hanya bermain setengah babak pertama, sejak saat itu aku mulai bermain full sebagai pemain bertahan, kumemilih posisi itu karena aku sangat suka dan senang bila terus mendapatkan bola dan memberikannya kepada senior-ku lagi. Memang awalnya aku juga trauma panggung, saat aku bermain dengan orang-orang yang lebih dewasa dan berpengalaman denganku. Tapi berkat sering bermain dan latihan bersama semua itu hilang dan benar kata orang-orang bahwa, dalam bermain bola kecil besar, saudara, teman dan sahabat serta yang berpangkatpun sama saja tidak ada bedanya semua menjadi satu, semua menjadi sama besar tetapi tetap mengahargai yang lebih senior.
Memang aku juga sering bermain futsal selain bermain di lapangan besar setiap kali tidak bermain di lapangan besar, aku bermain dengan teman-temanku di asrama. Aku bermain di lapangan yang berukuran kecil di depan asramaku. Sebagai pengisi waktu dan juga berolah raga, biasanya kami bermain mulai pukul 16.00 sampai jam 18.00 WIB. Terkadang agak telat setengah jam dan berhentinya tetap seperti biasa, walaupun aku bermain di sana kumenganggap itu sebagai latihan dan aku juga bermain serius dan semangat.
Kakakku mendapatkan tawaran untuk bermain di sebuah club besar yang terdapat di Batusangkar, yaitu FC Baringin. Kakakku juga mengajak untuk bermain di sana, walaupun club ini tidak mempunyai lapangan sendiri akan tetapi club ini bermain sekali setiap minggunya. Bermain selalu bertandang ke tandang orang lain, tidak tanggung-tanggung club ini, bermain bukan saja di sekitar Batusangkar malahan bermain di luar daerah Batusangakar, seperti di Lintau, Situmbuk, Padang Ganting dan itupun sudah mengcakup setiap lapangan bola yang ada.
Kupernah di hadapkan dengan posisi sebagai musuh oleh club aku sendiri yang aku lawan, karena waktu itu aku bermain di FC Baringin, yang penuh dengan orang –orang hebat di sekitar Batusangkar, tetapi berkat Manajemen pembinanya aku dan yang lainnya bisa di satukan dalam sebuah club ini, aku juga belajar banyak dari mereka semua, mulai dari skill, ketenangan, speed dan fasshing, crosing dan sebagainya. Aku bermain di club FC Baringin dengan lawanku club sendiri yaitu FC Bagas, walaupun aku bermain di sana aku memposisikan diriku bahwa di mana aku bermain aku harus memberikan yang terbaik untuk club yang kubela, alhasil kuberhasil menang waktu itu dan masih tetap mengahargai cluba aku sendiri.
Karena saya sering bermain, jadi jam terbangku semakin banyak dan terkadang aku bermain sampai tiga kali dalam seminggu di lapangan hijau. Aku waktu itu juga terpilih sebagai salah satu pemain dari sekolahku sendiri yaitu MAN 1 Batusangkar, dalam mempersiapkan kejuaraan yang diadakan di Pariangan Cup. Maka aku dan teman-teman ku sering sparing dan latihan setiap pagi Sabtu di lapangan Pulai, dengan kerja keras, semangat yang tinggi, kerja sama yang baik. Setelah turnament itu dimulai kumerasakan hal yang  berbeda dalam diriku, yaitu kumerasakan hal yang sangat luar biasa, kumerasakan PD dan semangat melihat banyaknya penonton. Akhirnya kami sampai ke final walaupun aku dan teman-temanku berusaha mati-matian, dengan lawan lawan kami di final yaitu sekolah sepupuanku juga yaitu MAN 2 Batusangkar, dan kami berhasil meraih kedudukan tertinggi dengan score yang menentukan yaitu 2-1 yang berhasil membawa nama baik sekolahku waktu itu, walaupun kami gagal dalam membawa MAN 1 Batusangkar di LPI antar sekolah menengah waktu itu di lapangan Gumarang.
Aku merasakan ada perasaan lega, puas, senang, sedih dan bahagia waktu itu yang disaksikan oleh ratusan mata yang menjadi saksi kemenangan kami waktu itu. Setelah begitu lama bermain di FC Baringan dan akhirnya karena adanya sedikit permasalahan dan salah satu rekan aku sakit dan club ini mulai hilang ditelan waktu dan pemainnya yang sudah berumur dan jarak diantara kita yang berjauhan. Tidak puas dengan itu kakakku mendirikan sebuah club yang berasal dari daerah asalku yaitu “Perpetas” (Persatuan Sepak Bola Tanjung Sungayang yang di kelola langsung oleh kakakku yang bermarkas di Sungayang. Club ini adalah gabungan antara pemain Tanjung dan Sungayang, aku juga bermain di club ini yang sering bermain di Supayang dan Sumanik.
Setelah lama juga aku bermain disini, lama kelamaan club ini juga hilang di makan waktu, karena adanya permasalahan pemain yang tidak akur dan kesibukan menanger pengelolanya. Karena kakakku ini orangnya suka bermain bola dan kreatif dia juga membuat club baru lagi dengan bermainkan pemain yang baru-baru yang tidak begitu banyak untuk pemain cadangan yang bermarkas di Tanjung, masih kakakku yang mengelolanya, dia menyebutnya “FC Putas” dengan kostumnya hijau.
Aku juga lama juga bermain di sini dan sampai sekarang kami jarang bermain lagi, karena kesibukan masing-masing yang sibuk dengan pekerjaan, sekolah dan ada juga yang pergi merantau ke negeri orang lain. Karena pemain kami hanya pas-pasan jadi aku dan teman-teman tidak cukup lagi untuk satu club.
Entah kenapa, kumerasakan hal yang berbeda setiap kali bermain di lapangan hijau, apalagi dengan pendukungnya, lapangan yang berbeda-beda memberikan aku inspirasi baru dalam berpikir dan merangsangku untuk terus maju dan maju. Aku juga merasakan jiwaku ini terasa seperti baru dan pikiranku ini terasa segar dan bahkan semua permasalahan-permasalahan yang hilang begitu saja, kumenganggapnya sebagai jalanku untuk meraih cita-citaku, jalanku untuk tetap maju, walaupun jatuh dan terus bangkit, karena lapangan hijau mengajariku cara menjadi seorang yang tegar, bijaksana dan berkerja sama, bahkan terus semangat serta tidak mudah menyerah.
Motto : “Inspirasi menuju kesuksesan.”

0 komentar:

Posting Komentar