Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Kamis, 09 Juni 2016

ARTI SUATU PENGORBANAN

Share



 
Gambar : Renungkan sebelum bayangan itu pergi.
Sering mendengar dan sering juga kita melakukan hal yang disebut dengan “Pengorbanan,” memang kata-kata ini sebagian orang menganggap biasa saja dan tidak tahu arti dibalik itu semua. Kata yang simple dan mudah untuk diucapkan akan tetapi memiliki makna dan arti yang sangat dalam bagi orang yang betul-betul mengerti dan paham kata pengorbanan ini. Terkadang orang-orang hanya menyepelekan dan menganggap itu hanya biasa-biasa saja, itu kalau hanya dalam pembicaraan saja, akan tetapi berbeda juga dalam peng-aplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

Orang hanya melihat apa yang telah kita lakukan tetapi orang-orang tidak pernah melihat usaha yang telah kita lakukan sampai semua itu selesai. Begitulah tingkah seseorang menilai orang lain, mereka tidak pernah melihat prosesnya perjalanan hingga sampai pada suatu titik keberhasilan atau kurang berhasil. Namun mereka tidak pernah memandang itu semua, hasil akhirlah yang menjadi patokkan mereka dalam menilai sesuatu. Diibaratkan orang yang berjuang secara maksimal pada suatu Ujian Akhir Nasional (UAN) untuk dapat melanjutkan ke jenjeng yang lebih tinggi. Belajar siang malam tanpa mengenal lelah sekalipun, bahkan hanya keluar dari tempat belajar pada saat mandi, buang air dan shalat.
Akan tetapi pada saat ujian berlangsung dan hasil-hasil yang ditunggu-tunggu akan diumumkan. Namun itulah yang disebut takdir Allah, dengan tidak meluluskan anak tersebut. Apakah dia dikatakan pemalas atau bodoh, tidak. Namun itulah sebuah pengorbanan yang kurang beruntung dan memang Allah Swt yang menghendakinya. Alhasil itulah yang dipandang orang lain selama ini, bahkan orang-orang pintar sekalipun juga sering jatuh pada saat-saat seperti itu. Orang yang juara setiap kenaikkan kelas namun pada saat ujian akhir mereka harus menangis karena hasil yang tidak memuaskan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Begitu juga sebuah pengorbanan seorang sahabat terhadap sahabatnya, namun jika sahabatnya tidak menganggap sama sekali dengan pengorbatan yang telah dilakukannya selama ini. Hujan badai sekalipun dia tempuh agar dapat membahagiakan hati sahabatnya sendiri, namun apa hendak dikata tidak ada ungkapan dan ucapan yang dapat membalas sebuah pengorbanan itu kepada sahabatnya. Hanya ungkapan cuek dan ekspresi yang tidak senang terhadap kedatangan sahabatnya sendiri. Apalagi dalam sebuah hubungan cinta terhadap lawan jenis, jika sebuah arti pengorbatan tidak pernah terbalaskan dengan apapun dari pihak yang dibantu, maka yakin dan percayalah memang mereka tidak menghendaki kita untuk menemuinya dan sudah ada yang lebih bisa dan membahagiakan hatinya. Bahkan hatinya sudah dimiliki orang lain dan nama kita yang sudah lama terpajang di hatinya langsung hilang dengan adanya orang yang lebih daripada kita. Maka jangan sesekali kita mengemis cinta pada orang seperti itu, karena kita juga punya harga diri untuk dapat membuktikan kepada mereka bahwa kita juga bisa mendapatkan orang yang lebih cantik dan lebih indah daripadanya.
Jika harga diri kita sudah diinjak-injak oleh orang-orang seperti, maka dimana harga dirimu sebagai seorang pria ataupun wanita. Kata orang sekarang, “Tidak satu bunga di taman dan tidak satu kumbang taman.” Itu artinya jika kita menginginkan yang lebih kita pasti bisa dan jika kita ingin move on dari orang tersebut. Berusaha untuk melupakan masa lalu kita terhadap orang yang pernah menyakiti perasaan kita. Sungguh sakit dan perih saat hati kita sedang diobrak-abriknya hingga potongan kecil yang tersisa, begitu kejamnya dia melakukan itu hingga tidak pernah mempedulikan perasaan kita dan pengorbanan kita terhadapnya selama ini.
Setiap malam kita selalu menelponnya, menambah daftar biaya pulsa yang tidak terhitung banyaknya hingga kita jarang jajan untuk membeli pulsa. Kita berusaha mati-matiin untuk membahagiakannya, namun apakah mereka juga berusaha untuk tidak menyakiti perasaan kita ? Pernahkah kita berpikir seperti itu ? Disaat kita tidak pernah lagi menelpon dan mengirim pesan kepadanya, apakah mereka masih ingat kepada kita dan pernah untuk mencoba menghubungi kita ? Jika tidak pernah, ucapkan saja wassalam kepadanya, karena tidak mungkin orang yang sedang menjalin cinta tidak merasakan rindu dan ingin bertemu dengan pasangannya. Mungkin mereka sudah dapatkan pengganti kita disana, mungkin mereka sudah dapatkan orang yang lebih daripada kita. Kita yang sering menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menelpon sang kekasih hati itu saja, namun pernahkah kita menelpon orang tua kita selama kita menelpon dengan kekasih kita itu. Bahkan jangankan menelpon mungkin tegur sapa hanya untuk meminta uang saja di rumah. Maka jangan pernah terlalu cinta kepada pasangan kita karena rasa cinta yang berlebihan akan mengakibatkan kebalikkan dari rasa yang sedang kita bangun itu. Maka ras cinta yang berlebihan akan menghasilkan rasa benci terhadapnya.
Begitu juga memendang rasa benci yang berkelebihan kepada orang lain akan mengakibatkan rasa cinta terhadap orang yang kita benci tersebut. Maka bersikap dan bertindaklah seperti biasa dan jangan berlebihan terhadap orang lain. Apalagi dalam sebuah ikatan cinta yang belum jelas duduk berdirinya, apakah akan menjadi suami kita ? Apakah akan menjadi isteri kita nantinya ? Atau bahkan tidak salah satunya ? Maka dari itu menjaga kesucian diri kita jauh lebih baik daripada memberikan kesucian kita kepada pasangan kita yang belum jelas apa hubungannya dan belum suci. Bahkan jangan sesekali untuk memberikan pengorbanan yang lebih kepada seseorang dengan memberikan mahkota terindah kita kepada orang yang belum berhak menyentuhnya. Berikanlah kepada orang yang akan menjadi pendamping hidup kita yang syah nantinya. Karena pengorbanan yang sesungguhnya dan benar-banar tulus dari seseorang akan terlihat dari cara dia memperhatikan dan menjaga sikapnya terhadap pasangannya.
Rasa cinta yang melakukan suatu seksual terhadap pasangannya, itu bukanlah cinta akan tetapi itulah yang disebut nafsu. Akan tetapi jika benar dia mencintai kita maka dia akan berusaha untuk menjaga kita dengan sebaik-baiknya dan bukannya untuk merusak buah yang belum matang untuk dipetik. Maka akan dapat merusak buah yang belum matang untuk dipetik.
Wahai saudara-saudaraku, hargailah dan balasnya pengorbanan seseorang kepada kita, walaupun hanya kata-kata pemanis kata sekalipun. Jangan pernah kita memberikan respons atau tanggapan yang tidak senang terhadapnya. Walaupun sebanarnya kita sedang sibuk dengan kegiatan atau tugas lainnya. Hanya senyuman dan respons yang baiklah yang akan mampu membuatnya mereka merasa dihargai dengan perjuangan mereka untuk dapat menemui kita. Padahal kita tidak tahu apa lancar perjalanan dia atau tidak ? Berapa biaya yang digunakannya untuk menemui kita ? Bahkan mereka datang dari jauh hanya untuk menemui kita diujung sana. Mereka mengorbankan waktunya untuk kita, mengorbankan biaya-biayanya untuk dapat menemui kita. Bahkan mereka hampir saja meninggal gara-gara menemui kita. Pernahkah itu terbanyang dan terpikirkan oleh kita yang hanya melihat hasil akhirnya saja. Maka jangan pernah menilai sesuatu itu hanya dari hasil akhirnya saja, karena suatu proses yang dilakukan jauh lebih penting dan lebih bermakna daripada hasil akhirnya saja.

0 komentar:

Posting Komentar