Gambar : Irwan (11), Irsal (12) dan Mursal (13). |
Pagi ini aku terasa semangat sekali
untuk kuliah, awalnya pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan melakukan sholat
subuh berjamaah. Seperti biasanya aku selalu mempunyai kegiatan harian yang
lebih dari satu. Semua kegiatan aku kerjakan dengan senang hati dan rasa keikhlasan.
Aku kuliah Analisiss Laporan Keuangan hari ini atau aku singkat dengan ALK,
agar mudah membacanya. Entah kenapa aku merasa ada hal yang lebih dari dosenku
itu. Setiap kali dia masuk kelas, selalu diawali dengan hal-hal yang mampu
membuat kita penasaran dan ingin tahu. Ujung-ujungnya semua yang disampaikannya
itu adalah ilmu tambahan selain dari prodiku sendiri. Namanya tidak asing lagi
dalam kepalaku, yaitu Buk Risma.
Walaupun aku dulu juga memiliki dosen
yang sangat aku favoriti hingga akhirnya dia juga harus pindah ke kampus lain.
Dia adalah dosen yang selalu memberikan banyak motivasi kepada aku dan
teman-temanku untuk terus maju. Aku bersyukur bertemu dengan Buk Risma,
walaupun awal pertama aku masuk kelas membuahkan hasil yang tidak diinginkan
gara-gara aku terlambat dan juga karena kesibukan dengan aktifitas organisasi.
Lagipula aku pelajaran kami telah jauh
tertinggal karena dosen yang lama tidak kunjung masuk karena sakit. Hari krida
yang biasa dipakai para mahasiswa untuk organisasi pada hari rabu dipakai untuk
melengkapi dan mencukupi mata kuliah tersebut. Namun seiring berjalannya waktu
aku menyukai belajar dengan Buk Risma, bagiku dia adalah motivatorku setelah
Buk Eka pergi.
Aku kuliah hari rabu ini pukul 10 di
Gedung L. Semua pelajaran dan kegiatanku hari ini aku lalui dengan senang hati,
sampai jam pelajaran habis waktu dua jam tidak terasa sudah berlalu dan Buk
Risma pun mengakhiri perkulihan. Aku awalnya melakukan tugasku di organisasi
terlebuh dahulu setelah itu baru aku ke tempat temanku untuk meminta tugas atau
pesanan teman lamaku. Dia baru mengambil mata kuliah metode penelitian dan akan
membuat tugas makalah. Setelah aku serahkan tugas tersebut, tanpa aku sadari ada
pesan dari Kak Mursal.
“Dimana sekarang Van ? kita berangkat
pukul lima.”
“Sudah dijalan Kak, sebentar lagi
sampai. Iya Kak.”
Pukul empat sore aku sudah sampai di
rumah dan bersiap-siap untuk ke Payakumbuh lagi. Hari ini kami berangkat dengan
motor Kak Mursal dan kami akan bermain futsal di Koto Nan Ampek pukul tujuh.
Akhhirnya kami berangkat sudah pukul enam kurang dan entah kenapa molor dari
jadwal yang diinginkan. Walaupun begitu kami hanya butuh waktu lebih kurang
setengah jam untuk sampai di Payakumbuh. Karena motor Kak Mursal juga motor
besar dan larinya juga cepat, kami tidak perlu waktu berjam-jam untuk sampai di
Payakumbuh.
Sekitar pukul setengah tujuh lewat aku
minta berhenti kepada Kak Mursal.
“Pukul berapa Van ?” tanya Kak Mursal.
“Pukul setengah tujuh lewat Kak, berhenti
dulu di pertamina mau sholat dulu Kak,” pintakku.
“Jadi,” dengan singkat.
Tidak lama setelah itu Kak Mursal
memberhentikan motornya di depan sebuah pertamina dan aku langsung pergi untuk
sholat Magrib disana. Beberapa menit setelah itu aku kembali dan kami langsung
menuju lapangan Guna Paksi, di Koto Nan Ampek. Hanya berselang beberapa menit
kami sudah sampai disana, aku juga sudah hafal dimana letak lapangannya.
Ternyata disana sudah ada dua orang teman Kak Irwan menununggu yang lainnya.
Beberapa menit duduk disana akhirnya satu per satu teman-teman Kak Irwan datang
dan lawanpun sudah banyak terlihat diujung sana.
Sekitar pukul tujuh lewat sepuluh kami
bermain dan kami bermain dengan tim yang hebat dan memang sudah biasa bermain
disana. Walaupun begitu karena kami sudah mulai kompak dan nyatu dalam bermain,
memang awalnya masih ragu dan bermain individu. Akan tetapi sekarang sudah
mulai bermain tim, bahkan kami sempat unggul tiga angka dari lawan kami.
Akhirnya karena dia memang tim hebat dia mampu mengejar ketinggalan dan
berakhir menang. Kami kalah satu angka dengan mereka dan peluit panjang telah
terdengar dari luar lapangan tanda sudah selesai.
Kami beristrihat didepan lapangan, aku
dan Kak Mursal mendapatkan kostum baru hari ini. Kostum dengan warna hijau dan
hitam, dengan sponsor didepan “Limbago.” Ternyata setelah aku tahu bahwa
limbago itu adalah toko milik Bang Chin dan dia juga yang memberi kami kostum
itu. Aku memiliki nama dipunggul dan juga Kak Mursal dengan nama “Alex.” Nama
kesukaannya sejak dulu sampai sekarang tidak berubah. Akan tetapi nomor yang
kami mintak belum ada karena ada nomor yang kosong, dan akan ada satu minggu
lagi.
Akhir setelah berpamitan pulang dengan
Kak Irwan dan yang lainnya, sekitar pukul sembilan kami berangkat menuju
Batusangkar. Sebelum kami pulang Kak Mursal membeli KFC dulu di pedangng
pinggirin jalan depan pertamina. Setelah itu baru melanjutkan perjalan pulang
menembus dinginnya suasana malam. Sekitar pukul setengah sebelas kami sudah
sampai di rumah dan kami makan KFC yang dibeli Kak Mursal tadi. Di rumah juga
ada istrinya Kak Mursan dan anak-anaknya selain keluarga Kak Yeni. Istrinya itu
namanya Kak Ega dan anak-anaknya sudah tidur pulas. Akan tetapi ada beberapa
KFC yang sengaja ditinggalkan untuk mereka nantinya.
Kota sibuk :D Jakarta ?
BalasHapus