Fhoto : Panti Asuhan Aisyiyah Sungayang. |
Sejak diadakannya pelatihan di Cabang
Muhammadiyah Batusangkar oleh beberapa orang tokoh pergerakan panti asuhan di
Sungayang. Maka sangat besar niat dan keinginan untuk mendirikan panti asuhan
untuk orang-orang yang tidak mampu, anak yatim dan piatu di Nagari Sungayang.
Keinginan tersebut, tentu saja membutuhkan perjuangan dan kerja keras yang
sangat berat. Setelah beberapa kali mengikuti pelatihan tersebut pada tahun
1963, maka diadakanlah musyawarah oleh Nurman Harum dan teman-teman
seperjuangannya diantaranya : H. Rusyid Umar, Almunir Ahmad, Ilyas Saleh,
Nawawi Amin, dan Tukang Zubir Kari untuk membahas tentang pendirian panti
asuhan tersebut.
Hasil musyawarah tersebut sepakatlah
mendirikan ranting muhammadiyah dan aisyiyah di Nagari Sungayang serta susunan
pengurus Ranting Sungayang dan Aisyiyah Sungayang yang terdiri dari :
Ketua :
Nurman Harum
WK :
H. Rasyid Umar
Sekretaris : Almunir Ahmad
Bendahara : Ilyas Saleh
Pembantu : Tukang Zubir Kari
Sedangkan pengurus Ranting Aisyiyah
diantaranya :
Ketua :
Hj. Kamarida
WK :
Maimunah Yusuf
Sekretaris : Nurinah
Bendahara : Nurama
Pembantu : Nuria (Itam)
Setelah kepengurusan Ranting
Muhammadiayah dan Aisyiyah terbentuk maka dilaporkanlah ke Cabang Batusangkar,
untuk dapat diresmikan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah Sungayang. Pada
tanggal 10 Sya’ban 1384 H/ 14 April 1964 M pada pukul 21.00 Wib, dengan
pertimbangan yang matang dan mempelajari kepengurusan tersebut oleh Pengurus
Cabang Muhammadiyah Batusangkar, maka diresmikanlah berdirinya Ranting Muhammadiyah
dan Aisyiyah Sungayang. Dalam peresmian itu turut dihadiri oleh Bapak Hasan
Basri selaku Kepala Penerangan Agama Kabupaten Tanah Datar.
Beberapa bulan setelah peresmian itu
maka dibentuklah Pengurus Anak Yatim, Yatim Piatu, Miskin dan Anak Terlantar
pada bulan Oktober 1964 dengan hasilnya sebagai berikut :
Ketua :
Nurman Harum
WK :
Ilyas Saleh
Sekretaris : Nawawi Amin
Bendahara : Kamarida
Koordinator Dana : H. Mustafa Ali dan Rosna
Setelah terbentuknya kepengurusan itu,
maka juga terbentuknya program utamanya diantaranya :
1. Mencatat anak yatim, yatim
piatu, miskin yang ada pada tiap-tiap desa dalam nagari
2. Meninjau anak-anak yang mau
diasramakan.
Maka setelah merinci biaya selama satu
tahun mulai dari biaya peralatan tidur sampai kepada konsumsi anak dan juga
dana sudah didapatkan, dapatlah 5 (lima) anak yang diambil dari tiap-tiap
nagari. Awal diasramakannya anak-anak itu di rumah Hj. Kamarida di Koto Kaciak
sekaligus dia sebagai bendahara pada waktu itu. Beberapa bulan berjalan, maka
anak-anan yang diasramakan itu tidak betah lagi, makanya diambillah jalan
tengah dengan tetap memberikan anak tersebut bantuan berupa asuhan keluarga dan
santunan keluarga walapun sudah di pulangkan ke rumah orang tuanya.
Dengan adanya program tersebut maka
setiap tahun jumlah anak yang dibantu bertambah terus dan berkat bantuan
bersama pengurus serta masyarakat setempat berjalan sampai tahun 1978. Pada
tahun 1980 diusahakanlah mencari tanah wakaf untuk dapat membantu pembiayaannya
tersebut, maka pada tahun 1982 dibangunlah kedai di samping SMP 1 Sawah Parit
Sungayang dan dikontrakan setiap tahun.
Pada tahun 1984 dibeli tanah untuk
asrama dengan harga 5 (lima) Ringgit Emas atau seharga Rp. 2.000.000,- (Dua
Juta Rupiah) atas nama Muhammadiyah/ ‘Aisyyah Sungayang. Dana yang terkumpul
itu adalah swadaya anggota Muhammadiyah/ ‘Aisyiyah Sungayang dan masyarakat
setempat baik yang di dalam nagari maupun yang di rantau. Dibentuklah panitia
pembangunan pada tahun 1984 yang terdiri dari :
Ketua :
H. Nawawi Nurdin
Sekretaris : Nursan Suib
Bendahara : Mansur Hasyim
Berkat kepengurusan tersebut dalam
pembangunan panti dari ruangan dapur, asrama secara bertahap. Bahkan asrama
yang sudah selesai digunakan untuk tempat pengajian Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah
Sungayang dan tempat rapat pengurus. Seorang anak mu’alaf yang masuk Islam dari
Medan bernama Menuh Tarigan dan diganti namanya dengan Muhammad Nur. Dialah
yang pertama kali mendiami asrama dan setelah itu dapatlah semua anak yang
diasramakan sebanyak 8 (delapan) orang yang mau tinggal diasrama.
Pada tahun 1990 dibentuklah
kepengurusan panti asuhan yang diberi nama dengan Panti Asuhan Aisyiyah
Sungayang berkat semangat dan bergairahnya umat untuk mengasramakan anak yatim,
yatim piatu, miskin dan terlantar dengan kepengurusan sebagai berikut :
Ketua : Hj. Dariah Saleh
WK. I :
Nurjani
WK. II :
Nurman Harum
Sekretaris : Yusna
Bendahara : Hasnizal
WK Bendahara : Sumarnis Isa
Serta seksi-seksinya diantaranya :
seksi identifikasi (Nurman Harum), seksi pendidikan (Sumarnis), seksi
penyaluaran (Zuraidah), seksi dana (Hj. Rosna), seksi keterampilan (Hasnizal),
seksi pengasuh (Nurima). Pada tahun 1990 dibentuklah panitia peresmian Panti
Asuhan Aisyiyah Ranting Sungayang sebagai berikut :
Ketua :
Drs. Masnefi
WK. I :
Hj. Dariyah Saleh
WK. II :
Erma HM
Sekretaris : Hasrizal
WK Sekretaris : Zuraidah
Bendahara : Ramli Ridwan
Selain pengurus inti ini juga ada
seksi-seksinya yang lain dalam proses peresmian Panti Asuhan Aisyiyah Ranting
Sungauyang ini. Pada tanggal 14 Oktober 1990 diresmikanlah Panti Asuhan
Aisyiyah Ranting Sungayang oleh Bupati Kabupaten Tanah Datar yaitu Bapak
Ikasuma Hamid.
Sejak bergulirnya generasi pengurusan
demi kepengurusan dari tahun ke tahun, maka pada tahun 1991 seorang pelajar MAN
1 Batusangkar yang berasal dari Salimpaung bernama Nasril Malin Bandaro sampai
saat ini sebagai pengasuh di asrama putra dengan seorang isterinya Nasriati
yang mempunyai 3 (tiga) orang anak. Berkat kerja keras dan kegigihan
kepengurusan dan sejenap pihak masyarakat maka ada beberapa prestasi yang
menonjol dari Panti Asuhan Aisyiyah Sungayang diantaranya :
a. Juara 2 Loma Panti Asuhan
Muhammadiya se-Sumbar
b. Juara 1 Loma Gizi se-Panti
Asuhan Tanah Datar
c. Juara 1 Orsos (Organisasi
Sosial) se-Sumbar
d. Juara Umum MTQ se-Nagari
Sungayang di Kumango
e. Serta lomba-lomba lainya
seperti : Lomba Azan, Cerdas Cermat, Pidato, Shalat Jenazah masih kategori 3
(tiga) besar.
Selain itu Usaha Ekonomi Produktif juga sudah dimiliki
oleh Panti Asuhan Aisyiyah Ranting Sungayang pada tahun 1990 sudah mulai ada
barang-barang pecah bela, tahun 2001 sudah mulai ada tenda-tenda untuk pesta
dan sebagainya. Pada tahun 2005 sudah ada pelaminan dan sampai sekarang sudah
ada 5 (lima) set pelaminan. Selain itu penambahan barang-barang pecah bela,
tenda-tenda sudah lengkap, bahkan juga ada alat-alat musik yang digunakan untuk
kegiatan pesta dan sebagainya.
Sedangkan perkembangan yang sekarang
ini adalah proses pembangunan Panti Perempuan di Jorong Lima, Sianau Indah yang
sudah menjalani proses pembangunan 60%. Dan pengerjaan yang sedang berjalan
adalah proses pembangunan tingkat duanya. Sedangkan panti putra dikeramik pada
tahun 2005 serta sudah ada pembangunan gedung lainnya.
Selain itu perhatian pemerintah pusat
dan pemerintah setempat tetap ada dan itu berjalan setiap tahun. Selain itu
juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada pengurus-pengurusnya untuk menambah
kemampuan dalam mendidik dan mengasuh anak-anak yang diasramakan. Pada tahun
2015 ini sudah ada 20 (dua puluh) anak asuh perempuan dengan pengasuhnya Buk
Asnawati dan 6 (enam) di asrama putra. Selain itu sekarang ini lebih ditekankan
kepada anak-anak dalam lingkungan Tanah Datar saja, walaupun dulu sampai ke
daerah di luar Tanah Datar seperti : Medan, Padang, Bengkulu. Sekarang tidak
diberlakukan lagi dan juga berlalu untuk anak-anak usia 10 tahun samapi 18
tahun.
0 komentar:
Posting Komentar