Foto : FC Putas. |
Banyak
cara orang-orang untuk meraih sukses, dan banyak banyak juga orang-orang yang
berhenti dan menyerah ditengah jalan. Mereka yang berhenti di tengah jalan
menganggap bahwa memang inilah takdirnya dan tidak kuat lagi untuk bertahan dan
terus berjalan. Tetapi untuk orang yang terus berjuang dan masih semangat dalam
menghadapi setiap permasalahan, karena mereka yakin jalan mereka tempuh, usaha
yang mereka lakukan akan mendatangkan hasil yang memuaskan dipenghujungnya.
Mereka terus optimis dengan berbagai cobaan dan rintangan sekalipun, dan terus
mencoba, mencoba dan mencoba.
Semua
itu diibaratkan dengan seorang yang mendaki gunung, orang pertama yang mendaki
gunung dan hanya sampai di kaki gunung tersebut dan berhenti karena mereka
kelelahan dan menyerah dengan rintangan yang sangat menantang dan membutuhkan
tekat yang kuat. Tetapi jika di tanya oleh orang nanti,
“apakah anda pernah
naik gunung ? “sudah” walaupun hanya sampai kakinya saja, tetapi ada juga orang
yang hanya sampai dipinggang gunung dan berhenti serta menyerah dengan cobaan
yang lebih tinggi lagi dan mereka menganggap tidak sanggup untuk sampai ke
puncak, sedangkan ada juga orang yang betul-betul mempunyai tekat yang kuat dan
terus melangkah walaupun sudah tertatih-tatih, mereka yakin dan terus semangat
mencapai puncak tertinggi.
Akhirnya
mereka sampai ke puncak tertinggi dengan perjuangan yang kuat, dan tekat yang
kuat serta mereka yakin bahwa mereka sampai ke puncak. Orang-orang inilah yang
akan sukses dan akan dapat merasakan begitu sulit dan payah untuk meraih puncak
dan untuk meraih kesuksesan yang diinginkan. Buat mereka yang telah sampai dipuncak
mereka merasakan indah, bangga, senang dan haru dengan segala indahan alam yang
begitu indah terlihat dari ketinggian dan rasa letih merubah menjadi semangat
baru dan mereka yakin dengan keagungan Allah yang serba sempurna dan indah.
Begitu
juga yang aku alami saat menghadapi ujian UAN dan UAS di MAN 1 Batusangakar
dulu, setiap hari harus belajar, belajar dan belajar. Supaya otak dan pikiranku
segar atau frest kembali kumengisi waktu sore dengan bermain futsal
bersama teman-temanku di asrama. Dari permainan tersebut kumendapatkan semangat
baru, pemikiran yang segar dan tekat yang semakin kuat, serta dalam permainan
itu aku belajar bekerja sama, belajar disiplin dan belajar untuk saling
memahami satu sama lain dan terakhir meraih kemenangan secara bersama-sama. Dan
tidak kalah menarik lagi adalah aku belajar untuk bersabar baik dalam
menyerang, bertahan dan mencetak gol sekalipun.
Lain
hal lagi aku tidak hanya melakukan olah raga itu sekali seminggu dan terkadang
dua kali seminggu, aku bermain bola di lapangan yang lebih besar di lapangan
yang hijau, seperti di awal perdanaku mulai bermain bola di FC Bagas. Aku dapat
bermain di sana berkat bantuan kakakku yang sengaja mengajaku untuk bermain disana.
Awalnya memang sulit untuk menyesuaikan diri dengan orang-orang yang senior dan
hanya aku yang junior, sering salah fassing, sering salah umpan
dan sebagainya, dan sering di tegur oleh pemain senior.
Bagaimana
tidak aku baru bergabung dengan tim senior dan baru meniti karirku disana,
alhamdulillah seiring dengan latihan, dan sering bermain bersama aku
mulai bisa menyesuaikan diri dan bermain kompak walaupun sekali-sekali ada juga
yang berbuat salah, maklum manusia.
Semakin
hari ke hari permainanku mulai disukai dan berkembang, yang terkadang hanya
bermain setengah babak pertama, sejak saat itu aku mulai bermain full
sebagai pemain bertahan, kumemilih posisi itu karena aku sangat suka dan senang
bila terus mendapatkan bola dan memberikannya kepada senior-ku lagi.
Memang awalnya aku juga trauma panggung, saat aku bermain dengan orang-orang
yang lebih dewasa dan berpengalaman denganku. Tapi berkat sering bermain dan
latihan bersama semua itu hilang dan benar kata orang-orang bahwa, dalam
bermain bola kecil besar, saudara, teman dan sahabat serta yang berpangkatpun
sama saja tidak ada bedanya semua menjadi satu, semua menjadi sama besar tetapi
tetap mengahargai yang lebih senior.
Memang
aku juga sering bermain futsal selain bermain di lapangan besar setiap
kali tidak bermain di lapangan besar, aku bermain dengan teman-temanku di
asrama. Aku bermain di lapangan yang berukuran kecil di depan asramaku. Sebagai
pengisi waktu dan juga berolah raga, biasanya kami bermain mulai pukul 16.00
sampai jam 18.00 WIB. Terkadang agak telat setengah jam dan berhentinya tetap
seperti biasa, walaupun aku bermain di sana kumenganggap itu sebagai latihan
dan aku juga bermain serius dan semangat.
Kakakku
mendapatkan tawaran untuk bermain di sebuah club besar yang terdapat di
Batusangkar, yaitu FC Baringin. Kakakku juga mengajak untuk bermain di sana,
walaupun club ini tidak mempunyai lapangan sendiri akan tetapi club ini
bermain sekali setiap minggunya. Bermain selalu bertandang ke tandang orang
lain, tidak tanggung-tanggung club ini, bermain bukan saja di sekitar
Batusangkar malahan bermain di luar daerah Batusangakar, seperti di Lintau,
Situmbuk, Padang Ganting dan itupun sudah mengcakup setiap lapangan bola yang
ada.
Kupernah
di hadapkan dengan posisi sebagai musuh oleh club aku sendiri yang aku
lawan, karena waktu itu aku bermain di FC Baringin, yang penuh dengan orang –orang
hebat di sekitar Batusangkar, tetapi berkat Manajemen pembinanya aku dan yang lainnya
bisa di satukan dalam sebuah club ini, aku juga belajar banyak dari
mereka semua, mulai dari skill, ketenangan, speed dan fasshing,
crosing dan sebagainya. Aku bermain di club FC Baringin dengan lawanku club
sendiri yaitu FC Bagas, walaupun aku bermain di sana aku memposisikan diriku
bahwa di mana aku bermain aku harus memberikan yang terbaik untuk club
yang kubela, alhasil kuberhasil menang waktu itu dan masih tetap mengahargai cluba
aku sendiri.
Karena
saya sering bermain, jadi jam terbangku semakin banyak dan terkadang aku
bermain sampai tiga kali dalam seminggu di lapangan hijau. Aku waktu itu juga
terpilih sebagai salah satu pemain dari sekolahku sendiri yaitu MAN 1 Batusangkar,
dalam mempersiapkan kejuaraan yang diadakan di Pariangan Cup. Maka aku dan
teman-teman ku sering sparing dan latihan setiap pagi Sabtu di lapangan
Pulai, dengan kerja keras, semangat yang tinggi, kerja sama yang baik. Setelah turnament
itu dimulai kumerasakan hal yang
berbeda dalam diriku, yaitu kumerasakan hal yang sangat luar biasa, kumerasakan
PD dan semangat melihat banyaknya penonton. Akhirnya kami sampai ke final
walaupun aku dan teman-temanku berusaha mati-matian, dengan lawan lawan kami di
final yaitu sekolah sepupuanku juga yaitu MAN 2 Batusangkar, dan kami berhasil
meraih kedudukan tertinggi dengan score yang menentukan yaitu 2-1 yang
berhasil membawa nama baik sekolahku waktu itu, walaupun kami gagal dalam membawa
MAN 1 Batusangkar di LPI antar sekolah menengah waktu itu di lapangan Gumarang.
Aku
merasakan ada perasaan lega, puas, senang, sedih dan bahagia waktu itu yang
disaksikan oleh ratusan mata yang menjadi saksi kemenangan kami waktu itu.
Setelah begitu lama bermain di FC Baringan dan akhirnya karena adanya sedikit
permasalahan dan salah satu rekan aku sakit dan club ini mulai hilang ditelan
waktu dan pemainnya yang sudah berumur dan jarak diantara kita yang berjauhan.
Tidak puas dengan itu kakakku mendirikan sebuah club yang berasal dari
daerah asalku yaitu “Perpetas” (Persatuan Sepak Bola Tanjung Sungayang yang di
kelola langsung oleh kakakku yang bermarkas di Sungayang. Club ini
adalah gabungan antara pemain Tanjung dan Sungayang, aku juga bermain di club
ini yang sering bermain di Supayang dan Sumanik.
Setelah
lama juga aku bermain disini, lama kelamaan club ini juga hilang di
makan waktu, karena adanya permasalahan pemain yang tidak akur dan kesibukan menanger
pengelolanya. Karena kakakku ini orangnya suka bermain bola dan kreatif
dia juga membuat club baru lagi dengan bermainkan pemain yang baru-baru
yang tidak begitu banyak untuk pemain cadangan yang bermarkas di Tanjung, masih
kakakku yang mengelolanya, dia menyebutnya “FC Putas” dengan kostumnya hijau.
Aku
juga lama juga bermain di sini dan sampai sekarang kami jarang bermain lagi,
karena kesibukan masing-masing yang sibuk dengan pekerjaan, sekolah dan ada
juga yang pergi merantau ke negeri orang lain. Karena pemain kami hanya
pas-pasan jadi aku dan teman-teman tidak cukup lagi untuk satu club.
Entah
kenapa, kumerasakan hal yang berbeda setiap kali bermain di lapangan hijau,
apalagi dengan pendukungnya, lapangan yang berbeda-beda memberikan aku
inspirasi baru dalam berpikir dan merangsangku untuk terus maju dan maju. Aku
juga merasakan jiwaku ini terasa seperti baru dan pikiranku ini terasa segar
dan bahkan semua permasalahan-permasalahan yang hilang begitu saja,
kumenganggapnya sebagai jalanku untuk meraih cita-citaku, jalanku untuk tetap
maju, walaupun jatuh dan terus bangkit, karena lapangan hijau mengajariku cara
menjadi seorang yang tegar, bijaksana dan berkerja sama, bahkan terus semangat
serta tidak mudah menyerah.
Motto
: “Inspirasi menuju kesuksesan.”
0 komentar:
Posting Komentar