Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Kamis, 10 November 2016

SEKILAS SENYUMMU

Share



Gambar : Senyum itu sedekah.
Setiap orang mempunyai berbagai hal-hal yang istimewa dan yang teristimewa, baik itu berupa benda hidup, atau pun benda mati yang di jadikan kenang-kenangan. Bahkan mereka masih menyimpan benda itu sebagai suatu kenangan yang bagus, suatu kenangan yang indah, serta suatu kenangan yang berkesan dan sulit untuk dilupakan.
Setiap kali mengingat dan melihat benda tersebut, sering terucap oleh sebagian orang yaitu, “benda ini mengingatkan aku pada si dia, atau benda itu mengingatkan aku akan kejadian yang yang indah/ berkesan di masa lalu.”
Setiap kali kita mengingat benda itu, setiap kali melihat benda itu, selalu ada senyuman kecil yang spontan keluar dan sedikit tawa kecil. Karena setiap kejadian di masa lalu, baik itu kecil maupun besar akan selalu mengingatkan kita akan kejadian itu.

Mungkin saat kita sedang mencari suatu benda-benda yang kita perlukan, tanpa sengaja kita melihat benda itu apa yang terbayang pertama kali oleh kita ? Kapan saat dia memberikan benda itu ? Bagaimana wajahnya ? Atau senyumannya ? Setiap orang menyikapinya berbeda-beda mengenai hal itu, ada orang lain yang terlalu kesal dengan masa lalunya dan putus asa dan bunuh diri, ada juga yang frustasi sampai stres yang dalam, hingga dia kehilangan ingatannya.
Kita harus pandai-pandai mengikapi semua itu, mulai dari kita memahami diri sendiri, orang lain, dan setiap permasalahan yang muncul, cara mengatasinya. Jika kita tidak mampu mengatasinya sendiri maka carilah bantuan teman dan orang-orang yang terdekat dengan kita, agar tidak banyak termenung, melamun, dan berniat untuk mengakhiri hidup ini. Kita ini makluk ciptaan Allah maka kembalilah kepadanya, mungkin selama ini kita telah melupakannya, telah jauh darinya, dan sibuk dengan kegiatan sendiri. Masalah itu datangnya dari Allah dan Dia juga yang akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah itu.
Luangkanlah yang lima waktu itu untuk selalu mendekat diri kita kepada Allah, agar segala aktifitas kita dimudahkannya, agar setiap rezeki kita dimudahkannya, sukses dalam berkarir. Sekarang ini telah banyak orang yang lupa, dan tidak mau mengingatnya lagi, bagaimana Allah memberikan apa yang kita inginkan jika kita tidak meminta kepadaNya.
Bayangkan saja, jika seseorang datang ke rumah kita tetapi setelah kita bukakan pintu dia tidak mau bicara dan hanya diam didepan pintu, bagaiman orang tahu apa tujuan kita ke rumahnya, seperti itulah Allah jika kita tidak mengingatnya bagaimana Allah akan ingat kepada kita. Maka perbanyaklah meminta ampun dan mendekatkan diri kita kepada Allah Swt Yang Maha Penyayang dan Maha Pemberi rezeki, bagi hambanya yang mau dan tidak pernah putus asa.
Setiap kali aku pergi kuliah, beraktifitas, baik di kampus maupun di rumah, aku juga punya sesuatu yang teristimewa walaupun itu bukan milikku, tetapi aku pernah mendapatkannya walaupun hanya sedikit, tetapi yang sedikit itulah akan kumanfaatkan untuk menjadi yang lebih besar dan menjadi lebih baik lagi dari hari ini, serta mencapai masa depan yang cerah ke depannya.
Walaupun itu hanya senyuman kecil, tetapi itu menjadi suatu yang berarti bagiku. Karena senyumannya itu membuatku menjadi semangat lagi, karena senyumannya itu membuatku tidak pernah menyerah dalam setiap masalah dan dengan senyumamnya itu membuat hari-hariku menjadi indah, membuat hari-hariku menjadi berwarna.
Walaupun senyumannya itu bukan untukku, tetapi untuk orang lain. Aku pernah meliliki sedikit senyumannya, aku pernah memiliki sedikit hatinya, dengan yang sedikit itu akan aku manfaatkan menjadi yang lebih besar lagi. Karena aku yakin suatu saat nanti aku akan memiliki senyuman itu, karena setiap kali kumelangkah selalu ada terbayang sekilas senyuman kecilnya, setiap kali kumelihat orang lain, entah kenapa kumerasakan bahwa hatiku ini telah dilindungi oleh suatu lendir yang tipis tetapi lendir yang tipis itu yang selalu menjaga hatiku ini, selalu saja terbayang sekilas senyumnya diwajah mereka. Walaupun kau jauh di mataku, tetapi kau bagaikan suatu bunga yang terus tumbuh dalam hatiku ini.
            Berkat senyuman kecilnya itu, aku selalu semangat dan terus melangkah untuk menjadi yang lebih baik lagi, karena kumerasa bukanlah orang baik yang dan aku ingin lebih baik lagi dari hari ini. Memang terkadang aku sering membuatnya sedih, sakit hati, cemburu dan sebagainya, tetapi aku tidak pernah menemukan cinta itu lagi dari setiap orang yang kutemukan, tidak ada lagi getaran cinta itu lagi dari setiap orang, walaupun teman-temanku mengatakan dia orang manis, dia orang cantik dan sebagainya, tetapi tidak kata hatiku.
            Kata-kata cantik itu reletif, sesuai orang yang memandangnya, sesuai orang yang menilainya, namun bagiku kau itu manis, bukan cantik. Ada sesuatu pancaran yang keluar dari dalam dirinya itu, itulah yang menjadikannya manis, pancaran kecantikan yang keluar dari dalam dirinya. Entah kenapa aku lebih senang orang yang memakai jilbab dari orang yang tidak memakai jilbab, memang banyak pendapat orang, bahwa dia manis ya kalau buka jilbab ? Tetapi tidak bagiku sesuai orang yang menilai dan memandangnya.
            Setiap orang yang kutanya, “kamu mana yang lebih suka cewek yang buka jilbab daripada cewek yang pakai jilbab ? “ Mereka umumnya menjawab, mereka lebih senang dengan cewek yang memakai jilbab.” Pada zaman yang serba berkembang, serba canggih ini, memang sulit mencari wanita yang sholeha, umumnya wanita sekarang lebih memperdulikan perkembangan zaman tanpa harus mengetahui mana yang baik, dan yang buruk terlebih dahulu. Harusnya mereka men-filter/ menyaring kebudayaan orang lain terlebih dahulu, memikirkannya, apakah itu baik bagi kita ?  Bagi tubuh kita ? Bahkan hanya memperlihatkan kepada orang lain bahwa inilah diriku, ini bentuk tubuhku, bukan itu. Tetapi apakah sesuai dengan budaya kita ? Apakah boleh dalam Islam itu ? Apakah baik untuk kesehatan kita ?
            Itu yang harus kita pikirkan, bukan untuk gaya-gaya semata, bukan untuk menarik perhatian orang lain. Ingatlah wahai saudaraku, Allah menjanjikan kepada umatnya bahwa, “setiap orang yang baik akan mendapatkan jodoh yang baik, tetapi sebaliknya jika orang yang buruk akan mendapatkan orag yang buruk juga.”
            Jadi, mulai sekarang benahilah diri kita, benahilah akhlak kita menjadi akhlak yang lebih baik lagi, jalanlah di jalan yang di ridhoi Allah dan jangan pernah keluar dari jalur-jalur yang telah ditentukan Allah, karena “baik itu penting, tetapi yang lebih penting adalah menjadi lebih baik.”
            Terima kasih untuk semua senyumanmu yang telah kau berikan, walaupun bukan untukku, tetapi kupernah memiliki sedikit senyumanmu dan sedikit hatimu. Karena itu akan sangat berpengaruh terhadap diriku, dan untuk kemajuanku untuk ke depannya, kuberharap berikanlah senyumanmu terbaik, dan yang ter ikhlas untuk orang-orang yang kau kasihi dan orang-orang yang kau sanyanyi.
            Kata nabi sedekah yang paling murah, dan yang paling mudah, serta yang paling sulit di miliki sebagian orang adalah senyuman, tetapi senyuman yang bagaimana, yaitu senyuman yang ikhlas dan tergantung niatnya. Jika kita senyum dengan niat membuat hati orang lain senang, dari sedih menjadi senang, itulah yang mendapat pahala, tetapi senyuman yang tujuannya hanya untuk menarik perhatian lawan jenis, maka itulah yang mendapatkan dosa.
            Jadi, kita senyum itu bukan sedikit-sedikit senyum tetapi tidak, lihatlah waktunya kapan kita boleh senyum dan kapan kita tidak boleh senyum.

0 komentar:

Posting Komentar