Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Selasa, 22 November 2016

MENERANGI KEMBALI CAHAYA YANG REDUP

Share

Gambar : Cahaya Kembali Bersinar Terang.

Setiap orang pernah jatuh, setiap orang pernah gagal, bahkan setiap orang pernah frustasi dan putus asa dengan semua itu dan mencoba untuk berhenti dan putus asa. Itulah yang aku alami saat aku masih sekolah dulu di MAN 1 Batusangkar saat aku terseret oleh arus yang membawaku kepada kegelapan masa depan dan kehidupan yang yang hura-hura bahkan lupa akan semuanya.
Bagaimana tidak, aku diberikan kesenangan dan lupa akan tujuanku, setiap hari dan bahkan seminggu akan ujian UAN aku baru sadar dan menyesali semua itu, semua yang telah kulakukan. Aku tidak ingin mengecewakan orang-orang yang telah berjasa dalam kehidupanku ini, aku tidak akan menyecewakan orang-orang yang aku cintai dan telah membantuku sampai saat ini. Walaupun itu hanya berupa bantuan kecil dan sederhana tetapi itu sangat berarti bagiku, yang kecil dan sederhana itulah yang dapat mengantarkanku kepada kesuksesan yang kuinginkan dalam kehidupan ini.

Mulai saat itu aku mulai mengulang-ulang kembali pelajaran-pelajaran yang lama dan membaca kembali pelajaran yang dulu untuk mempersiapkan ujian terakhir. Aku juga tidak ingin menyerah sebelum perang, maka dari itu aku akan mempersiapkan peluruku untuk perang sebanyak-banyaknya, akan mendapatkan hasil yaitu kemenangan. Begitu juga dalam belajar aku akan terus berjuang walaupun itu sulit tetapi bisa, belajar siang, malam, bahkan saat semua orang sedang enak tidur aku masih menyempatkan untuk belajar demi mencapai hasil yang baik dan memuaskan nantinya.
Hari demi hari yang kulalui semua itu mulai terlihat dari cara belajar dan hasil yang dicapai pun memberikan hasil yang baik dan memuaskan. Bahkan yang tidak aku kira-kira terjadi keajaiban dalam hidupku, aku berhasil meraih juara satu melebihi temanku yang hebat, pandai dan cerdas. Padahal aku hanyalah biasa-biasa saja, tetapi berkat tekat yang tinggi dan semangat juang yang menggebu-gebu, mata yang semua melihat lebih lama dari biasanya, kaki dan tangan yang akan bergerak lebih lama dari biasanya, pikiran yang lebih berpikir dari biasanya, hati yang selalu bekerja lebih lama dari biasanya, serta mulut yang akan bekerja lebih lama dari biasanya.

Semua itu kulakukan dengan cara membuat kata-kata singkat yang selalu kuingat, yang selalu kulihat dan selalu memberikan semangat baru dalam hidupku dan memberikan energi yang jauh lebih banyak dari biasanya. Kata-kata itu kutempelkan di depan meja belajarku dan selalu kulihat dan selalu kuingat, bahkan setiap kali aku meninggalkan ruang belajarku, kamar kecil itu aku selalu melihat kata-kata itu terlebih dahulu, serta kubaca satu persatu.
Apa yang kulakukan saat ini adalah yang terbaik untukku, untuk semuanya dan untuk masa depanku yang cerah, karena aku yakin aku akan mampu dan bisa. Jika batu yang keras saja akan mampu berlubang oleh setetes air yang terus menerus menjatuhinya, seperti itu juga dalam belajar jika terus mengasah dan megasah kemampuan kita untuk terus berkembang dan maju, sebodoh apapun orang itu jika ada niat untuk merubahnya dan adanya dorongan dari orang lain maka akan bisa.
Misalkan saja, setiap kali membaca atau mengulang pelajaran dari sepuluh kata-kata mungkin setengah dari itu dapat kita simpan dipikiran kita, dan ditambah lagi saat guru menerangkan pelajaran di sekolah dari sekian banyak kata-kata dan pelajaranya paling tidak ada yang dapat kita bawa pulang. Seperti itulah ilmu itu semakin dipelajari semakin dalam dan dalam, semakin diulang-ulang maka akan tinggal dalam pikiran kita dan akan kita ingat selalu.
Karena tidak ada manusia yang bodoh, tetapi manusia itu banyak yang pemalas dan putus asa pada saat Allah memberikan satu cobaan yang ringan kita sering berhenti dan putus asa. Banyak orang-orang yang tersandung oleh batu kecil daripada batu besar, itu berarti banyak orang-orang yang putus asa, berhenti dan menyerah pada suatu cobaan kecil, pada suatu tantangan dan ujian yang kecil.
Misalkan saja, banyak orang-orang yang sadar, yang kenal akan Allah saat dia miskin, pada saat dia sedang mengalami ujian dan cobaan, mereka hanya ingat Allah pada saat mereka butuh. Dalam keadaan yang seperti itu mereka sering sholat berjamah, berbuat baik, bahkan sering mengingat Allah, akan tetapi saat Allah memberikan yang lebih, pada saat Allah memberikan harta yang banyak dan melimpah, pada saat itulah mereka disibukkan oleh hartanya. Mereka takut kalau hartanya itu akan dimaling oleh orang lain, dan sebagainya.
Pada saat miskin, pas-pasan mereka selalu ingat kepada Allah, akan tetapi pada saat Allah menitipkan harta yang lebih sedikit mereka lupa akan siapa yang memberi itu semua ? Mereka tidak bersyukur dengan rahmat, nikmat yang diberikan Allah kepadanya. Walau bagaimanapun kita, baik kaya maupun miskin kita akan terus mendekatkan diri kita kepada Allah, karena semua yang diberikannya itu adalah titipan dari Allah, amanah dari Allah, maka bagaimana kita menjaga semua itu dan memanfaatkannya dengan hal-hal yang bermanfaat dan diridhoi oleh Allah.
Memang pada saat senang, pada saat kita diatas awan semua terasa indah, bagus dan begitu menggiurkan kita, serta membuat kita tidak sadar dan lupa akan diri kita sendiri dan orang-orang yang ada di sekelilling kita. Itulah yang aku rasakan pada saat itu kulupa akan tujuanku disini, kulupa akan kebaikan orang-orang yang telah membantuku, bahkan kulupa akan Pencipta diriku ini.
Semua berlalu, semua berjalan seiringnya waktu seperti sebuah lampu yang mulai redup mengala dan membuat pandangan kita kabur, membuat kita tidak dapat mengidentifikasi, mengenali apa yang ada disekitar kita, bahkan tujuan hidup kita akan lupa, semangat belajar hilang. Seolah-olah lampu yang akan menutup matanya dan akan memberikan kegelapan pada kita dengan gelap gulita dan tidak tampak lagi apa yang ada disekitar kita.
Pada saat itulah, aku mulai sadar dan merenungi diriku, merenungi apa yang belum aku dapatkan dalam hidupku ini, berkat usaha, motivasi dari orang tercinta, akhirnya aku dapat membuat cahaya yang redup mulai terang, semakin lama semakin terang dan terang, bahkan aku dapat melihat dengan jelas apa yang ada disekitarku, serta aku dapat melihat kembali jalan yang lurus, jalan yang akan mengantarkan aku pada tujuan hidupku.
Itu semua tidak lepas dari hidayah, petunjuk dan jalan keluar yang diberikan Allah kepadaku, aku bersyukur bisa bangkit dan semangat lagi sebelum terlambat dan masih dapat menambah perbekalan menuju persiapan ke depannya. Aku yakin dengan apa yang kulakukan, jika yang aku lakukan ini benar, maka Allah akan melihatkan jalannya, dan akan membantu kita untuk melewatinya. Karena Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambanya, selagi kita terus berusaha, dan terus yakin dengan semua yang kita kerjakan maka, Allah suka akan orang-orang yang seperti itu yang akan memberikan hasil yang memuaskan dipenghujungnya. Amien ya robbal ‘alamin.

0 komentar:

Posting Komentar