Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Jumat, 17 Februari 2017

BEKAS TERAKHIR

Share

Gambar : Wanitaku, Motivasiku.

           Aku terkadang heran melihat tingkah laku orang-orang yang ada di sekitarku, apalagi teman, sahabat dekat bahkan yang awalnya damai, rukun, lebih dari keluarga sendiri, bahkan tidur, makan dan aktivitas lainnya aku dan dia sering barengan bahkan ada yang bilang kalau aku dan dia itu “kembar.” Memang belakangan ini aku dihadapkan pada berbagai persolan mulai dari yang kecil sampai persoalan yang rumit sampai-sampai membuatku bingung mau berbuat apa. Persoalan itu seperti tugas kuliah yang menumpuk, waktunya yang mepet seperti tugas makalah, resume dan tugas-tugas  pribadi. Walaupun terkadang aku berniat untuk mengerjakannya, datang lagi tugas dan amanah baru seperti Laporan Pertanggungjawan (LPJ) Syukuran Wisuda dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Daurah Al-Quran.

            Aku menyebutnya dengan minggu yang penuh dengan tugas, minggu yang yang melelahkan, minggu yang sibuk, walaupun sudah aku mengerjakan sedikit demi sedikit, tapi tetap saja masih banyak. Bayangkan saja aku harus mengerjakan dalam semalam dua makalah yaitu makalah Akuntansi Manajemen I (AKMEN) dan makalah Sistem Informasi Akuntansi II (SIA), di tambah dengan bikin power pointnya lagi, ditambah lagi bikin tugasnya latihannya SIA lagi serta bikin tugas resume fiqh muamalah lagi. Semua itu membuatotakku berpikir keras dan tidak bisa istirahat.
            Walaupun itu tugas kelompok tapi tetap saja kayak bikin tugas invidu, walaupun tugas AKMEN sudah dibantu oleh anggota kelompok lain seperti: kakak Yanti, Hasni, Uci, yang sudah bantuin ngetik bahannya dan temanku yang dua lagi cowok gak mau bantuin lagi. Teman-temanku memberikan aku tugas meng-edit yang telah mereka ketik dan aku menggabungkan ke dalam satu makalah, walaupun sedikit sulit tapi aku sangat sangat senang melakukan serta mengerjakannya, apalagi bikin power point paling aku suka. Untuk membuat power point itu harus siap makalah, makanya aku harus mengerjakan tugas makalah tersebut.
            Itu ku alami pada minggu malam dan besok seninnya harus dikumpul, jadi terpaksa aku harus mengerjakannya malam itu juga sampai aku lembur alias tidak tidur malam itu. Mungkin bisa Anda bayangkan bagaimana rasanya tidak istirahat sehari, itupun sudah aku paksakan. Sebelumnya aku mengikuti perlombaan ESYA CUP II pada hari Minggunya dari pagi sampai sore, karena waktu itu aku semangat dan teman-temanku juga semangat mengikuti perlombaan tersebut. Sebelumnya kami hanya mendapatkan peringkat ke-2 pada ESYA CUP I yang waktu itu kami dikalahkan oleh senior semester 6, memang permainan mereka bagus dan kompok tapi kami sebagai junior juga harus berjibaku untuk mengalahkan mereka, walaupun mereka senior yang memiliki pengalaman jauh lebih banyak dari kami, waktu itu mereka mengalahkan kami dengan score 3-0 buat kami.
            Jadi, kami termotivasi untuk lebih baik lagi dari hari kemarin karena aku mengatakan dan sering mengingatkan kepada diriku setiap kali melakukan sesuatu “Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik lagi dari hari ini”, kata-kata itu lah yang selalu membuatku terus semangat dan optimis untuk maju dan ada juga kata-kata lain yang sering mengingatkan aku dan membuatku semangat untuk ke kampus dan belajar diantaranya : Manjadda Wajada, Akhiru Li Abadi, Ayam Merah, Ayam Kuning, I Look For Falah. Walaupun kata-kata itu biasa-biasa saja tapi bagiku itu memiliki makna yang dalam dan memiliki kenangan di setiap kata-kata yang aku jadikan sebagai penyemangat dan motivasiku untuk terus maju.
            Aku masih ingat satu kata-kata dari guruku yang sangat dekat dan sangat aku sayangi waktu aku masih belajar di MAN 1 Batusangkar yang tak pernah lupa olehku sampai hari ini dan tak akan pernah kulupakan kata-katanya, orangnya, dan jasa-jasamu kepadaku akan selalu aku kenang untuk selama-selamanya yaitu “H2N”, aku juga sempat bingung waktu itu masa waktu mau ujian UN Ibuk mengasih rumus molekul Kimia sama kami padahal kami bukan Jurusan IPA tapi kami Jurusan IPS, sebelum aku menanya itu kepada guru, Dia berkata lagi “Hadapi, Hayati dan Nikmati” ternyata itu bukanlah rumus kimia seperti yang kupikirkan ternyata itu sebuah kata-kata yang simple tapi memiliki makna yang sangat dalam kehidupan dan untuk meraih kesuksesan yang akan aku kejar walaupun itu sulit tapi bisa.
            Ada juga kata-kata yang membuatku termotivasi lagi, itu aku dapat waktu aku mengikuti PKMM (Pelatihan Kepemimpinan Tingkat Menengah) di Bukit Tinggi tepatnya di Hotel Chimpago selama tiga hari dengan peserta 36 orang yang waktu itu pematerinya adalah Dr. Rizal M.A memberikan materi tentang kepemimpinan yaitu kata-katanya, “Hidup Adalah Masalah, Tujuan Hidup untuk menyelesaikan Masalah” dan “Jika Kamu Berpikir Kamu Bisa maka Kamu akan Bisa, tapi Jika Kamu Berpikir Kamu Tidak Bisa Maka Tidak Bisa”, sekali lagi kata-kata yang simple tapi memiliki makna dan arti yang dalam jika kita mengetahuinya. Kata-kata yang telah aku dapatkan ini tidak akan pernah kulupakan sampai kapanpun dan akan terus aku ingat.
            Aku tidak akan mengulang kejadian yang sama dan tidak akan mau jatuh pada lobang yang sama, maka kami bertekat untuk mengalahkan senior kami dalam perlombaan ini, walaupun cuma kegiatan temu rama dengan mahasiswa ESYA (Ekonomi Syariah), yang di lakukukan di lapangan tapi tidak mau kalah dengan mereka bahwa kami, “Berpikir Kami bisa mengalahkannya” alasanku optimis untuk menang yaitu aku memiliki teman-teman yang hebat menurutku yang telah dewasa bermain di berbagai Club di kampungnya mulai dari Keeper, Beck, Gelangdang, dan Streker.
            Dengan pemain yang memiliki pengalaman yang cukup dan jam terbang yang jauh, serta skill atau kemampuan yang diatas rata-rata. Waktu itu ESYA CUP II di ketua oleh personil dari lokalku yaitu, Ismail. Permainan pertama kami mengalahkan senior kami dengan score 3-0, serta senior kami sebagai juara bertahan mampu kami mengalahkannya dengan score 2-0 dalam semi final waktu itu. Akhirnya kami masuk final melawan junior kami yaitu AKSYA B semester 2, mungkin faktor keletihan, kecapekan dan kekurangan personil waktu itu lokal ini, maka kami berhasil menjuarai perlombaan itu dengan score 6-0 dengan tropi bergilir dan tabanas dari prodi.
            Semua itu, berkat usaha, kerja keras dan rasa percaya antara sesama kami makanya berhasil menang dalam kompetisi itu, serta tidak lupa bersyukur kepada Allah Swt yang telah memberi kami kesempatan, kekuatan untuk menjuarai kompetisi itu.
            Seorang dosem kuliah Manajemen Keuangan (MK) II mengatakan bahwa kami ujian UTS-nya hari jum’at depan, maka seperti biasa aku dan teman-teman belajar bareng serta belajar mandiri di rumah masing-masing sebelum menghadapi ujian itu, memang sich waktu itu aku menerapkan Sistem Kebut Semalam alias sistem “SKS” untuk mengyiapkan peluru-peluru yang akan dibawa dan persiapan perang atau ujian dengan membaca, memahami suatu yang kurang mengerti, serta memecahkan berbagai soal dan permasalahannya dan mengulang-ulangnya kembali. Begitulah yang aku lakukan agar aku bisa dan mampu mengerjakan jawaban terbaik dari soal-soal yang diberikan oleh dosenku.
            Memang dikampus saya sedang berusaha untuk mendapatkan hati seseorang yang sangat baik aklaknya, tingkah lakunya, agamanya dari lokalku sendiri, karena itu setiap hari aku semangat untuk ke kampus dan belajar. Dia pun juga pernah bilang kepadaku bahwa dia juga mengukaiku, tetapi sayangnya dia telah memiliki cowo’. Aku berpikir mungkin dia hanya memberikan harapan kepadaku, tapi walaupun dia telah memiliki cowo’ bukan berarti aku akan menyerah, bukan berarti aku harus putus asa dengan hal yang demikian. Malahan aku akan terus memberikan yang terbaik untuk orang terbaik, walaupun hanya sedikit harapan itu akan aku manfaatkan demi mendapadatkanya, mungkin kalau berdasarkan persentase 5% harapanku untuk mendapatkannya, walaupun hanya 5% saja, akan aku memanfaatkan untuk mendapatkan yang lebih besar dan yang lebih banyak lagi.
            Permasalahan mulai muncul dan membuatku untuk menyerah dan berhenti untuk mendapatkanya, jum’at siang waktu ujian MK II akan dimulai aku melihatnya ketika akan memasuki kelas ujian di lokal G atau gedung G 3 waktu itu, kumelihat sekeling isi lokal dengan sangat rinci mulai dari sudut sampai aku melihatnya dia ternyata sudah lebih duluan datang dan mengambil bangku ujian di bagian belakang sebelah kanan dari pintu masuk. Setelah melihatnya aku tersenyum kecil yang masuk ke dalam ruangan dengan PD-nya dan waktu itu banyak yang datang, tapi buat yang telah datang umumnya mereka mengambil bangku bagian belakang dan aku mengambil bangku di tengah ruangan tidak begitu jauh dari hanya sekitar dua orang jaraknya, aku berusaha mengahadapi ujian dengan santai alias enjoy agar apa yang telah aku pelajari dan aku bahas kemarin tidak lupa dan tidak grogi atau deman ujian dengan berbagai macam pertanyaan nantinya.
            Sebelum dosen masuk kelas, dengan beberapa helaian nafas untuk membuatku tetap tenang dan kumelihat kepadanya dan ternyata dia juga melihat ke arahku dengan sedikit senyumannya dan tatapanya itu akan membuatku semangat menghadapi ujian itu, tidak lama setelah itu datang temanku yang bernama Hermi yang biasa aku panggil dengan sebutan “Emy” masuk kelas mengambil bangku didekatku sambil berbicara, “duduk dekat Irvan, kapan lagi bisa duduk dekatnya”, padahal aku sudah wanti-wanti agar tidak dekat dengan Emy kalau Dia ada didekatnya, dengan ucapan yang simple dan sedikit bercanda itu, ternyata aku sadar telah menghianati kepercayaan orang lain kepadaku, tapi apa boleh buat ini murni bukan kesalahan yang aku sengaja tapi temanku itu yang yang sengaja mendekatiku dan bercanda, walaupun kelihatannya memang bercanda bagiku dan teman-teman yang lain. Tapi tidak baginya, itulah awalnya aku mulai bertengkar dan Dia tidak mau menjawab teguranku, malahan Dia tidak ingin ketemu dengan aku setiap kali bertemu selalu saja menghindar.
            Aku masih ingat pesannya yang pernah Dia bilang kepadaku pada permasalahan yang serupa semester lalu, Dia mengatakan bahwa, “Van, jangan pernah bercanda dan dekat dengan Emy di dekatnya, karena Dia gak suka”, dan aku jawab “ia”. Aku juga sering memberikan motivasi dan dukungan setiap akan ujian kepadanya dan setiap ada waktu berbicara kepadanya, yang sering kuucapkan adalah “Belajar yang rajin ja, ingat manjadda wajada, bukan soal ketajaman, tapi soal kesungguhan, tidak ada jalan yang buntu yang buntu hanyalah pikiran manusia, jurang pun dapat didaki, lautpun dapat direnangi jika kita optimis dengan kemampuan kita, kalau kita berpikir kita bisa, maka akan bisa.”
            Walaupun hanya kata-kata yang simple yang tidak begitu menarik, tapi kalau orang yang yang berpikir itu adalah kata-kata yang dalam maknanya dan tidak bisa dimaknai dengan sepele, dan butuh pemahaman yang tinggi untuk memaknainya. Karena setiap kata-kata itu bermakna dan memiliki arti yang luar biasa kalau kita memaknainya dan memahaminya.
            Awalnya, aku tidak mengadari kalau kejadian yang kuanggap bercanda tadi biasa-biasa saja, tidak baginya meski itu menjadi suatu permasalahan baginya, setelah selesai ujian aku tegur Dia dan tanpa respons sedikitpun pergi dan meninggalkan aku, aku berpikir mungkin ada masalah dengan ujiannya tadi sampai-sampai Dia tidak mau menjawab sapaanku. Keesokkan harinya kami ada belajar Pajak I dengan dosen yang sangat luar biasa bagiku yaitu, Buk Eka “Dosen favoritku, karena setiap kali dia masuk kelas aku tidak pernah bosan dan tidak ingin tidak masuk kelas dengannya walupun itu sudah telambat aku tetap saja masuk kelas, serta mau Dia yang yang ngomong semua menjadikan inspirasi baru dan membuatku semangat untuk kuliah dan balajar.
            Karena waktu itu kami gabung dengan lokal sebelah yaitu lokal “A” dan disatukan menjadi satu lokal siang itu, aku duduk bagian samping, eehhh, tenyata Emy juga duduk disitu tanpa sepengetahuanku, karena waktu itu lokal penuh sesak makanya saya tidak jadi pindah, karena sulit harus angkat-angkat kursi takutnya nanti kena teman, tidak lama aku duduk disitu, aku melihat ke arah pintu Wulan masuk lokal (teman sekelas dan sekampungku) dan ikuti dengan Hasni, Noza dan Dia, dan langsung saja dadaku berdetak kencang dan membuatku bersalah waktu itu, Dia melewatiku dan aku tegur dengan sapaan, eehh ternyata memang ia Dia kayaknya marah dan tidak menjawab sapaanku.
            Sejak saat itu hubunganku dengannya mulai terjadi complik yang sangat serius, aku mengangku itu hanya masalah kecil tapi ternyata itu masalah besar baginya dan jadi ikut-ikutan menjadi masalah besar buatku, setelah satu minggu berlalu tanpa ada komunikasi lagi, aku bercerita kepada temanku yaitu Wulan di rumahnya sore itu.
            Aku ceritakan semua permasalahanku dengannya, Dia adalah sahabatku dan juga sahabatnya, bagi dia adalah teman curhatku dan aku percayai. Setelah cerita panjang lebar, dia juga heran melihat tingkah kami yang “cuek” saat-saat dilokal, dan diluar lokal beda dengan hari-hari biasanya, dan sekarang dia juga telah tahu permasalahan dari ini semua, dan dia memberikan sedikit solusi kepada, yaitu, “bersabarlah”, dan Dia juga berjanji akan membantuku dalam menyelesaikan permasalahan ini dan Dia pun juga sempat bilang kalau semua itu berawal dari kita ujian MK II dan kuliah Pajak I, ternyata juga sama pikiranku dengannya.
            Beberapa hari setelah konsultasi permasahan itu, aku berniat ingin mengucapkan maaf dan mengadari kesalahan aku yang pernah aku berbuat dengan kesalahan yang sama. Karena di kampus Dia tidak mau berbicara dan setiap kali aku mencoba mendekat dia terus saja pergi dan menjauh. Dan aku coba lewat sms ke nomornya, aku bilang semuanya dan kesalahanku, serta aku meminta maaf kepadanya beberapa kali masih tidak ada respon sama sekali darinya.
            Tibalah waktunya, malam itu aku ambil paket nelpon hanya untuk menelponnya dan menyelesaikan permasalahan ini agar tidak berlama-lama, awalnya aku telpon tidak diangkat dan setelah beberapa kali baru diangkatnya, dan malam itu aku cerikan semuanya kepada, tanpa ada yang yang tertinggal mulai dari kesalahanku mengulangi kejadian yang yang terburuk yang pernah aku lakukan dan aku mangadari dan meminta maaf kepada berulang kali.
            Waktu itu bertepatan hari kamis, tanggal 23 Mei 2013 Dia, memaafkan kesalahanku dengan berkata, “gak papa qo, udah dimaafkan qo, tapi mulai sekarang jalani aja semua yang Van suka, walaupun dekat dengan Emy, bercanda dengannya, mulai sekarang anggap saja kita tidak pernah kenal, yang beerlalu anggap saja itu bukan aku, dan terima kasih buat semuanya yang telah Van lakukan buatku, dan jangan pernah lagi berbicara dan dekat denganku di kampus karena kita hanya sahabat didalam nelpon, sms-an saja, dan tidak untuk di dalam kampus dan sebagainya.”
            Tak terbendung lagi aku menahan air mataku dan tanpa kusadari air mataku keluar begitu saja, dan sempat membuatku berhenti bicara, dan setelah aku mencoba untuk menenangkan hatiku dan aku berbica, “kalau memang seperti itu keputusanmu, gak apa-apa qo, terima kasih juga untuk semuanya, dan terima kasih juga untuk senyumanmu yang membuatku semangat untuk datang kuliah dan belajar selama ini. Tapi ingat aku tidak akan pernah melukan orang yang telah berjasa dalam hidupku, walaupun tidak ada lagi didepan mataku, tapi akan terus tumbuh dalam hatiku untuk selama-lamnya.”
            Maafkan aku yang bodoh yang tidak mau mengambil pelajaran dari kesalahan yang sama, hingga saat ini Kau menjadi jauh akibat ulahku, tingkah lakuku, dan sikapku yang tidak pernah mengerti akan perasaanmu kepadaku. Kalau Allah masih mengatukan kita lagi, Insya Allah, aku tidak akan mengulang kejadian yang sama dan tidak akan jatuh pada lobang yang yang sama.
           

0 komentar:

Posting Komentar