Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Senin, 05 Desember 2016

TURING MERDEKA

Share


Foto : Kelok Sembilan - Sumbar.
Perjalanan yang dilakukan dengan keluarga atau saudara-saudara kandung terkadang memang sulit mencari hari yang pas. Apalagi setiap orang mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda pula. Bukan hanya itu tempat yang berjauhan juga menjadi kendala dalam menjalani perjalanan liburan bersama. Akan tetapi kami pernah melakukan perjalanan dengan dua kota besar di Sumatra Barat yaitu Kota Wisata di Bukittinggi dan Kota Biru di Payakumbuh. Waktu itu kami berangkat dengan empat motor aku bersama Ni Neng, Kak Mursal bersama Kak Im, Bang Dodi bersama Edo, dan Bang Anto bersama Rizan. Waktu itu kami sempat berkunjung ke kebun binatang, jembatan Limpapeh dan Benteng Var De Kock. Sedangkan di Payakumbuh kami berkunjung ke Lembah Harau dengan alam yang indah serta air terjun yang begitu indah.

Itu adalah lembaran-lembaran masa yang indah kami dulu beberapa tahun yang tahun yang lalu. Setelah kepulangan Kak Im dari rantau seberang, maka Kak Im dan Kak Mursal merencanakan perjalanan selanjutnya masih ke Kota Biru dan bukan lagi ke Kota Wisata. Walaupun demikian kami ingin melihat keindahan kota itu dan sambil refreshing bersama keluarga.
Akhirnya kami akan pergi pada minggu ketika hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-69 dirayakan. Minggu itu juga semua perlengkapan yang akan dibawa sudah disiapkan Kak Yeni dan Ibuku. Seperti makanan dan nasi serta lauknya yang sudah dimasukan ke dalam plastik. Selain itu kami berencana akan pergi dengan tiga motor yang pasti aku bersama Ibu, Kak Mursal bersama Ni Ega isterinya dan Bang Il dengan Ni Yeni serta anaknya Wahyu juga dibawanya. Ternyata bukan hanya Kak Irwan yang membawa anaknya Kak Mursal tidak mau kalah juga membawa anaknya Nesta dan Afiqah. Sedangkan Kak Irwan menunggu di Payakumbuh dengan anaknya Jihan.
Sekitar pukul delapan kami sudah akan berangkat ke Kota Biru itu. Dalam menempuh perjalanan sekitar dua jam lebih kurang banyak sekali kegiatan yang yang dilakukan oleh para pemuda bangsa dalam mengisi hari kemerdekaan itu. Ada yang balapan sepeda, lomba makan kerupuk, lomba pukul bantal, dan masih banyak lagi. Selain itu mereka juga membagi tugas selain menjadi panitia di tempat kegiatan juga ada yang bertugas meminta sumbangan dipinggir jalan raya. Begitu tingginya semangat mereka untuk mengisi peringatan hari kemerdekaan RI itu.
Akhirnya kami sampai di Lembah Harau Kota Biru yang tertuliskan, “Selamat datang di Lembah Harau.” Namun beberapa menit berjalan ke dalam kami sudah berada di kawasan Lembah Harau yang begitu indah dengan pemandangan alamnya serta kawasan bebatuan yang tinggi menjulang disebelah kiri kami. Ternyata disana sedang ada kegitan pemuda dalam rangka mengisi kemerdekaan RI. Mereka melakukan panjat tebing yang tinggi sambil memasangkan bendera merah putih yang sangat besar entah berapa orang. Mereka hanya terlihat seperti semut yang bergantungan di bebatuan yang tinggi itu. Kami memilih jalan ke kiri untuk melihat suasana indahnya taman sakwa dan tempat bermain.
Memang indah di sana, setelah memarkirkan motor kami pun berjalan menikmati indahnya taman itu sambil berfoto ria. Bahkan berfoto bareng mulai dari yang biasa sampai yang unik dan kocak. Tanpa terasa waktu zuhurpun datang kami satu persatu melaksanakan shalat di mushalla yang ada di dekat itu. Setelah selesai semuanya shalat zuhur, acara makan bersamapun dekat taman sakwa buaya yang begitu sejuk sangat sesuai dengan suasana makan bersama. Makanan yang enak semakin membuat nafsu makanku menjadi tidak sabar. Karena suasana hawa yang dingin juga membuat perut kami menjadi lapar. Hanya sekitar tiga puluh menit dan istirahat sebentar kami sudah melanjutkan untuk melihat kembali suasana yang indah itu.
Memang besar buaya yang taman itu serta beberapa rusa di sana. Kak Irwan pun mengajak Wahyu anak Kak Yeni, Nesta serta Jihan untuk naik perahu angsa di sepanjang danau kecil itu. Hati mereka sangat senang menikmati suasana nyaman di atas air bahkan senyum dan tawa mereka sering sekeli terlihat. Namanya anak-anak sangat suka naik itu, selain itu remaja yang berpasang-pasangan pun juga menikmati suasana indah di atas air dengan perahu angsa itu.
Puas menikmati itu kamipun terus berjalan sambil mengambil jalan kanan diawal dengan keindahan air terjunnya. Walaupun airnya sedikit kecil hari itu, namun tidak mengurangi keindahan air terjun lembah Harau itu. Kak Mursal menemani kedua anaknya mandi dibawah air terjun yang tenang itu. Tidak mau kalah Kak Irwan pun juga menemani anaknya Jihan untuk mandi dengan penampung bebeknya. Sedangkan aku, Kak Im berfoto ria serta Bang Il temannya Kak Mursal dibawah jatuhnya air terjun. Sedangkan Kak Yeni dan Ibu bersantai didepan genangan air sambil memakan kerupuk dengan mie berkuah.
Sekitar pukul tiga kami menutupi perjalanan di Lembah Harau yang indah itu dengan menuju Kelok Sembilan yang tidak jauh dari tempat kami. Setelah puas menikmati indahnya alam yang permai Lembah Harau kami berjalan menuju Kelok Sembilan yang baru-baru ini selesai. Hanya berjalan sekitar setengah jam dari Lembah Harau kami sudah sampai di Kelok Sembilan yang begitu indah. Apalagi dengan bangunan-bangunannya yang begitu besar dan tinggi sungguh begitu indah.
Apalagi diatas Kelok Sembilan itu suasananya sangat indah ketika memandang ke bawah dan terlihat semua jalannya yang berliku-liku yang sangat indah. Apalagi ditambah dengan keindahan alam yang begitu indah dan menyejukaan mata. Bahkan diatas sana kami melakukan foto bersama-sama tanpa terasa waktu terus berjalan. Akhirnya perjalan turing kemerdekaan RI itu kami akhiri setelah berpisah dengan Kak Irwan dan Jihan untuk berpamitan pulang kembali ke Batusangkar. Entah kapan lagi perjalanan itu akan kembali kami lakukan dan kemana yang pasti hanya umur yang panjanglah yang akan mempertemukan kami semua kembali dengan target-terget yang berbeda pula. Wallahu alam.
“Jalan-jalan ke ladang
             Boleh kita menumpang mandi
                        Kalau ada umur yang panjang
                                    Boleh kita berjumpa lagi.”


0 komentar:

Posting Komentar