Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Senin, 25 Juli 2016

SUMUR YANG TAK PERNA KERING

Share




Gambar : Ilustrasi sumur di Mushalla Jirek-Sungayang.

Dalam kehidupan ini, banyak hal-hal yang sering kali membuat kita berfikir dua kali bahkan lebih. Karena kejadian/peristiwa dalam kenyataan hidup ini memang benar-benar terjadi, dengan suatu kebesaran Allah SWT. Memang itulah Allah terkadang sesuatu yang tidak harus dilogikakan dengan pikiran manusia dan memang ada yang harus mengunakan logika manusia. Jika kita amati setiap aspek kehidupan ini mulai dari hal-hal kecil sampai kepada hal-hal yang besar sekalipun ada kekuasaan Allah yang luar biasa indahnya, yang luar biasa uniknya, yang luar biasa mengagumkannya. Terkadang itu yang manusia tidak bisa mengambil pelajaran (iktibar) dari setiap kejadian dan peristiwa yang di perlihatkan Allah kepada manusia.

Memang benar manusia itu memiliki mata untuk melihat segala sesuatu yang ciptakan Allah ini kepada manusia, memang benar manusia memiliki pendengaran untuk mendengar segala yang indah-indah dari asma-asma Allah, dan manusia diberikan mulut untuk selalu mengucapkan asma-asma Allah dan hal-yang yang disukai Allah, seperti berzikir, tadarus dan sebagainya, dan memang benar manusia itu diberikan kaki, tangan untuk selalu melangkah dan megayunkan kepada hal-hal yang baik-baik, terutama untuk selalu mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Bahkan tidak jarang semua itu digunakan untuk selalu dan terus membuat kerusakkan dan melakukan perbuatan-perbuatan yang yang tidak diridhoi Allah SWT.
Namun, Apa yang salah dari itu semua ? Apakah kurang teguran-teguran Allah kepada kita ?? Apakah kita kita melihat berapa banyak nyawa manusia yang lain hilang diakibatkan oleh segelintir orang-orang tertentu yang selalu tidak mempedulikan itu semua. Mereka hanya memikirkan nasibnya sendiri, hanya mempedulikan kepentingannya sendiri, hanya mementingkan satu kelompok saja, dengan keinginan yang bersifat pribadi itu mereka rela mengorbankan orang-orang yang ada disekitarnya hanya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, apa yang di butuhkannya, serta rela menginjak-injak harga diri orang lain demi kepentingan pribadinya.
Allah sendiri langsung megatakan kepada manusia, bahwa manusia itu adalah “human sociaty” atau makluk sosial yang tidak dapat hidup dengan cara sendiri-sendiri dan memang harus membutuhkan bantuan orang lain disetiap kehipan kita, baik itu orang kaya juga membutuhka orang miskin untuk membereskan dan menjaga rumah dan anak-anak mereka. Serta perawatan lampu, PDAM, dan sebagainya. Jika itu semua rusak apakah kita bisa memperbaikinya sendiri ? tidakkan, maka itulah kihidupan manusi ini yang tidak terlepas dari bantuan orang-orang yang ada sekitarnya. Apalagi tetangga yang di sebelah rumah kita, sering-seringlah kita berinterksi, saling berbagi dan saling membantu. Karena tetangga dekat inilah yang pertama kali yang mengetahui keadaan kita, bukan orang-orang yang jauh dari rumah kita. Saat kita sakit yang yang lebih dulu menjenguk kita, mengantarkan makanan, bahkan dia yang pertama kali membantu kita. Maka dari itu jagalah kerukunan anatara kita apalagi tetangga yang kekat dari rumah kita.
Kembali ke pembalasan awal, dari sekian banyak orang-orang yang ada di muka bumi ini, mungkin hanya sekidit yang sadar akan kekuasaan Allah SWT, masih beruntunglah kita yang masih diberikan kesempatan hidup untuk selalu beramal sholih dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Karena berkat orang-orang sholih inilah dunia dan bumi ini masih selamat dari kiamat.
Kekuasan ini dapat lihat hal-hal dari kecil saja seperti air, air ini walaupun kecil tapi sangat berperan penting terhadap kelangsungan umat manusia ini. Jika tidak ada air maka mati semua makhluk yang ada di dunia ini tampa terkecuali. Ada kisah tentang kisah nyata mengenai air ini, bahwa di Batusangkar, tepatnya di Sungayang, Jorong 3 (Balai Gadang) bertempat di sebuah Surau dengan nama Surau Nurul Furqon, disana terdapat sebuah subur kecil dan tidak terlalu dalam airnya, tetapi ada kejadian aneh dan begitu luar biasa dari subur ini.
Setiap sebulan sekali atau lebih PDAM disini sering mati dan rumah-rumah sekitar inipun ikut mati juga. Maka masyarakatpun memanfaatkan mengunakan air subur ini untuk berbagai ketuhan sehari-hari. Mulai dari mandi, berwudhuk, mencuci, untuk dimasak, dari pagi samapai malam sekalipun orang-orang masih ramai mengunjunginya. Berkat izin Allah juga walaupun sumur ini tidak besar hanya dengan ukuran kedalaman 1,5 meter dan lebar 2 meter ini, tidak habisnya mengeluarkan air dan tidak habis-habisnya air itu seakan-akan ada mata air yang besar di dasar sumur itu. Semakin banyak orang-orang yang mengunakannya semakin besar air air tersebut.
Bahkan dalam musim kemarau panjangpun subur ini tidak berhenti untuk mengeluarkan air, maka spontan kerucap dari mulut ku, “subhanallah” begitu besarnya karunia, rahmat yang diberikan Allah SWT kepada masyarakat ini. Serta yang lebih aneh lagi air PDAM yang di surau ini tidak perna mati walaupun di rumah-rumah sekitarnya air PDAM-nya mati tapi di sini tidak perna mati walaupun hanya kecil.
Maka dapat kita ambil hikmah dari subur ini, bahwa jadi sepeti air yang selalu memberikan kemudahan bagi orang-orang yang memerlukannya, tampa harus memilih buat siapa kita berbagi kebaikan, baik itu orang teman, tetangga, orang yang tidak dikenal sekalipun kita diwajibkan untuk selalu melakukan kebaikan.
Jadilah kita seperti pohon mangga yang berbuah lebat di tepi jalan, walaupun dilempar orang dengan batu, kayu dan sebagainya, tapi dia membalas dengan buahnya yang manis, dan nikmat yang menberikan kesegaran dan menghilangkan rasa harus kita.
Begitu juga dengan subur tadi, jika kita selalu berbuat baik kepada orang lain, maka pahala dan hikma dari setelah kita melakuklan kebaikan tersebut ada terus mengalir kepada kita sekalipun kita tidak ada ditempat tersebut lagi.

0 komentar:

Posting Komentar