Foto : Kelok Sembilan - Sumbar. |
Perjalanan yang dilakukan dengan
keluarga atau saudara-saudara kandung terkadang memang sulit mencari hari yang pas.
Apalagi setiap orang mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda pula. Bukan hanya
itu tempat yang berjauhan juga menjadi kendala dalam menjalani perjalanan
liburan bersama. Akan tetapi kami pernah melakukan perjalanan dengan dua kota
besar di Sumatra Barat yaitu Kota Wisata di Bukittinggi dan Kota Biru di
Payakumbuh. Waktu itu kami berangkat dengan empat motor aku bersama Ni Neng,
Kak Mursal bersama Kak Im, Bang Dodi bersama Edo, dan Bang Anto bersama Rizan.
Waktu itu kami sempat berkunjung ke kebun binatang, jembatan Limpapeh dan
Benteng Var De Kock. Sedangkan di Payakumbuh kami berkunjung ke Lembah Harau
dengan alam yang indah serta air terjun yang begitu indah.
Itu adalah lembaran-lembaran masa yang
indah kami dulu beberapa tahun yang tahun yang lalu. Setelah kepulangan Kak Im
dari rantau seberang, maka Kak Im dan Kak Mursal merencanakan perjalanan
selanjutnya masih ke Kota Biru dan bukan lagi ke Kota Wisata. Walaupun demikian
kami ingin melihat keindahan kota itu dan sambil refreshing bersama
keluarga.
Akhirnya kami akan pergi pada minggu
ketika hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-69 dirayakan. Minggu itu
juga semua perlengkapan yang akan dibawa sudah disiapkan Kak Yeni dan Ibuku.
Seperti makanan dan nasi serta lauknya yang sudah dimasukan ke dalam plastik.
Selain itu kami berencana akan pergi dengan tiga motor yang pasti aku bersama
Ibu, Kak Mursal bersama Ni Ega isterinya dan Bang Il dengan Ni Yeni serta
anaknya Wahyu juga dibawanya. Ternyata bukan hanya Kak Irwan yang membawa
anaknya Kak Mursal tidak mau kalah juga membawa anaknya Nesta dan Afiqah.
Sedangkan Kak Irwan menunggu di Payakumbuh dengan anaknya Jihan.
Sekitar pukul delapan kami sudah akan
berangkat ke Kota Biru itu. Dalam menempuh perjalanan sekitar dua jam lebih
kurang banyak sekali kegiatan yang yang dilakukan oleh para pemuda bangsa dalam
mengisi hari kemerdekaan itu. Ada yang balapan sepeda, lomba makan kerupuk,
lomba pukul bantal, dan masih banyak lagi. Selain itu mereka juga membagi tugas
selain menjadi panitia di tempat kegiatan juga ada yang bertugas meminta
sumbangan dipinggir jalan raya. Begitu tingginya semangat mereka untuk mengisi
peringatan hari kemerdekaan RI itu.
Akhirnya kami sampai di Lembah Harau
Kota Biru yang tertuliskan, “Selamat datang di Lembah Harau.” Namun beberapa
menit berjalan ke dalam kami sudah berada di kawasan Lembah Harau yang begitu
indah dengan pemandangan alamnya serta kawasan bebatuan yang tinggi menjulang
disebelah kiri kami. Ternyata disana sedang ada kegitan pemuda dalam rangka
mengisi kemerdekaan RI. Mereka melakukan panjat tebing yang tinggi sambil
memasangkan bendera merah putih yang sangat besar entah berapa orang. Mereka
hanya terlihat seperti semut yang bergantungan di bebatuan yang tinggi itu.
Kami memilih jalan ke kiri untuk melihat suasana indahnya taman sakwa dan
tempat bermain.
Memang indah di sana, setelah
memarkirkan motor kami pun berjalan menikmati indahnya taman itu sambil berfoto
ria. Bahkan berfoto bareng mulai dari yang biasa sampai yang unik dan kocak.
Tanpa terasa waktu zuhurpun datang kami satu persatu melaksanakan shalat di
mushalla yang ada di dekat itu. Setelah selesai semuanya shalat zuhur, acara
makan bersamapun dekat taman sakwa buaya yang begitu sejuk sangat sesuai dengan
suasana makan bersama. Makanan yang enak semakin membuat nafsu makanku menjadi
tidak sabar. Karena suasana hawa yang dingin juga membuat perut kami menjadi
lapar. Hanya sekitar tiga puluh menit dan istirahat sebentar kami sudah melanjutkan
untuk melihat kembali suasana yang indah itu.
Memang besar buaya yang taman itu
serta beberapa rusa di sana. Kak Irwan pun mengajak Wahyu anak Kak Yeni, Nesta
serta Jihan untuk naik perahu angsa di sepanjang danau kecil itu. Hati mereka
sangat senang menikmati suasana nyaman di atas air bahkan senyum dan tawa
mereka sering sekeli terlihat. Namanya anak-anak sangat suka naik itu, selain
itu remaja yang berpasang-pasangan pun juga menikmati suasana indah di atas air
dengan perahu angsa itu.
Puas menikmati itu kamipun terus
berjalan sambil mengambil jalan kanan diawal dengan keindahan air terjunnya.
Walaupun airnya sedikit kecil hari itu, namun tidak mengurangi keindahan air
terjun lembah Harau itu. Kak Mursal menemani kedua anaknya mandi dibawah air
terjun yang tenang itu. Tidak mau kalah Kak Irwan pun juga menemani anaknya
Jihan untuk mandi dengan penampung bebeknya. Sedangkan aku, Kak Im berfoto ria
serta Bang Il temannya Kak Mursal dibawah jatuhnya air terjun. Sedangkan Kak
Yeni dan Ibu bersantai didepan genangan air sambil memakan kerupuk dengan mie
berkuah.
Sekitar pukul tiga kami menutupi
perjalanan di Lembah Harau yang indah itu dengan menuju Kelok Sembilan yang
tidak jauh dari tempat kami. Setelah puas menikmati indahnya alam yang permai
Lembah Harau kami berjalan menuju Kelok Sembilan yang baru-baru ini selesai.
Hanya berjalan sekitar setengah jam dari Lembah Harau kami sudah sampai di
Kelok Sembilan yang begitu indah. Apalagi dengan bangunan-bangunannya yang
begitu besar dan tinggi sungguh begitu indah.
Apalagi diatas Kelok Sembilan itu
suasananya sangat indah ketika memandang ke bawah dan terlihat semua jalannya
yang berliku-liku yang sangat indah. Apalagi ditambah dengan keindahan alam yang
begitu indah dan menyejukaan mata. Bahkan diatas sana kami melakukan foto
bersama-sama tanpa terasa waktu terus berjalan. Akhirnya perjalan turing
kemerdekaan RI itu kami akhiri setelah berpisah dengan Kak Irwan dan Jihan
untuk berpamitan pulang kembali ke Batusangkar. Entah kapan lagi perjalanan itu
akan kembali kami lakukan dan kemana yang pasti hanya umur yang panjanglah yang
akan mempertemukan kami semua kembali dengan target-terget yang berbeda pula. Wallahu
alam.
“Jalan-jalan ke ladang
Boleh
kita menumpang mandi
Kalau
ada umur yang panjang
Boleh kita
berjumpa lagi.”
0 komentar:
Posting Komentar