Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Minggu, 15 Januari 2017

IBU ANGKAT

Share

Foto : Gustem - Irsal - Yudha # Sahabat Terbaik.

Kasih sayang orang tua tekadang sangat menentukan kepribadian dan tingkah laku seorang individu. Apalagi jika kasih sayang yang didapatkan itu jauh banyak dan berasal dari orang lain. Padahal hubungan antara si anak dengan orang itu tidak ada apa-apa. Dengan kebaikan budi dan kedekatan dengan sahabat dan menganggap Ibu sahabat kita juga sebagai ibu kandung kita sendiri maka dia juga menganggap kita layaknya sebagai seorang anak kandungnya sendiri. Walaupun hanya satu dua kali berkunjung ke rumah sahabat kita. Namun aura kedekatan dan aura kasih sayangnya mengamaratakan kita sebagai anaknya di rumah tersebut. Bahkan hubungan itu akan semakin dekat dan seperti saudara sendiri dengan sahabat kita. Itulah yang disebut dengan Ibu dan Ayah angkat dari sahabat kita.

Foto : Gustem - Irsal - Haris # The Best Friend.

Terkadang memang sulit mencari sahabat yang mengerti dan padam akan kita itu. Namun mencari teman sangatlah mudah dimanapun dan kapanpun kita mau. Saudara-saudara dari sahabat kita atau anak-anak dari Ibu/ Ayah angkat kita juga kita jalin hubungan yang baik terhadapnya dan jika dia membutuhkan bantuan kita maka jangan sungkan-sungkan untuk membantunya serta anggap dia sebagai adik kandung kita sendiri.
Seorang anak yang baru beberapa minggu di sebuah panti asuhan. Dia mulai melakukan pendidikannya di sekolah MTsN pada salah satu sekolah di kampungnya. Namun karena biaya pendidikan yang lumayan mahal serta biaya hidup yang besar untuk setip hari. Makanya Irvan dimasukan oleh orang tuanya ke panti asuhan, bahkan Ayah kandungnya sudah tidak ada lagi. Karena pada usia lima tahun Ayahnya meninggal dunia disebabkan terjatuh pada sebuah pohon kelapa dikala senja.
Namun hal itu tidak menjadikan Irvan untuk tidak sekolah dengan adanya panti asuhan itu dia dapat melaksanakan pendidikan disana. Bahkan mendapatkan teman-teman baru disana, dia juga tidak akan kesepian lagi disana karena ada banyak teman-temannya di tempat itu. Setiap hari dia didik dengan ilmu agama dan belajar mandiri.  Bahkan dia sempat bersedih dikala pertama ditinggalkan orang tuanya dan bahkan jauh dari orang tuanya. Namun hal itu tidak membuatnya hilang semangat, bahkan semakin hari dia semakin mengerti dan paham dengan kehidupannya barunya di tempat itu.
“Main ke tempat Aris yuk Van ?” ajakan temannya.
“Boleh juga Padri,” sambil mengejernya.
Teman-teman Irvan bukan hanya orang-orang yang ada di asrama saja tetapi juga ada yang dari luar asrama seperti teman-teman dekat asrama dan di sekolah. Selain itu jarak anatara rumah Aris dengan asrama tidak begitu jauh dan bahkan dari atas asrama bisa kelihatan rumah Aris itu. Selain itu mereka juga teman-teman satu sekolah bahkan pergi dan pulangpun sama setiap hari.  Hanya berjalan sebentar saja kami sudah berada didepan rumahnya. Teryata disana Aris sedang duduk-duduk dengan kedua orang tuanya di depan rumah.
“Apa acara Ris ?” sapa Padri.
“Nggak ada Padri, hanya santai-santai saja sambil main gitar,” jawabnya.
“Ajarkan main gitar dong Ris ?” pintak Padri.
“Boleh.”
Akhirnya Aris mengajarkan Padri bermain gitar mulai dari kunci-kunci dasar dan letak tangannya. Irvan hanya memperhatikan mereka dari disana. Tanpa terasa sore pun sudah mulai datang dan kami kembali ke asrama setelah berpamitan dengan kedua orang tua Aris dan dia.
Setelah Irvan terbiasa bermain ke sana dan bahkan sudah bertahun-tahun dia sudah mulai akrab dan kenal dengan orang tua Aris bahkan adiknya satu-satunya. Irvan sudah menanggap orang tua Aris sebagai Ibu angkatnya sendiri dan adiknya sebagai adikku sendiri. Ibu angkatnya itu sangat baik sekali dan ramah namanya Bu Yanti. Dia bekerja sehari-hari sebagai pedagang penjual sayur-sayuran di pasar daerah Lintau. Bahkan hanya libur dua kali dalam satu minggu ke pasar, selain itu Ayah angkatku juga baik dan kreatif. Ayah angkatku bernama Ayah Yunan begitulah orang-orang memanggilnya dan bahkan sentuhan tangan Ayah selalu bernilai seni yang bagus.
Walaupun hanya pergi seorang diri Irvan tidak canggung lagi dan sudah menganggap rumahnya sendiri serta sering makan disana. Bahkan Irvan sering membantu adik angkatnya yang bernama Pipi untuk mengerjakan tugas sekolahnya. Bahkan sampai kedua temannya itu tamat dari MAN dan memutuskan untuk pergi merantau Irvan tetap menjalin rasa keluarga dengan orang tua Aris.
Setelah Irvan tamat juga dari MAN dan tidak tinggal di asrama lagi dia tetap sering bermain ke rumah Ibu angkatnya itu. Walaupun hanya sekedar melihat kondisi mereka dan teradang Irvan juga sering membantu mengikat serta membersikan sayur-sayuran yang akan dijual ke pasar besoknya. Sampai Irvan kuliah disebuah perguruan tinggai pun hal itu masih berlanjut. Bahkan ketika Irvan akan ujian semester dan akan berpergian selalu meminta restu dari Ibu dan Ayah angkatnya itu. Bahkan mereka juga menganggap Irvan sebagai anak angkat mereka.
Selain itu Irvan juga memiliki sahabat baik dengan Gustem. Selain sahabat sejak MTsN dan juga di MAN mereka juga akrab. Bahkan hubungan mereka semakin baik dan dekat juga sama halnya dengan orang tua Aris. Bahkan Irvan terkadang juga berkunjung ke rumah Gustem dan disambut dengan hangat oleh orang tuanya serta adik-adiknya. Bahkan Irvan sering ditawari dan makan sate buatan Ayah dan Ibu angkatnya itu. Memang pekerjaan kedua orang tua angkatnya itu sebagai seorang pedagang sate keliling dan juga sebagai seorang petani.
Walaupun sudah tidak sama-sama sekolah lagi namun hubungan Irvan dan Gustem tidak pernah berubah dan bahkan semakin dekat. Selain jarang bertemu dan sibuk dengan kegiatan sendiri-snediri namun hal itu tidak pernah merubah kedekatan mereka berdua. Bahkan Irvan juga meminta restu Ibu dan Ayah angkatnya ketika akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pesisir Selatan. Rasa kekeluargaan antara kami smakin kokoh dan bahkan Gustem dan Ibunya juga pernah ke rumah ketika hari lebaran datang begitu juga Irvan juga berkunjung ke rumah Ibu dan Ayah angkatnya.
Selain itu ketika mengikuti KKN di Pesisir Selatan Irvan juga mendapatkan Ibu dan Ayah angkat juga disana. Bahkan mereka tidak menganggap anak KKN sebagai orang lain malahan sama dengan anak-anak mereka. Bahkan kami sering berbuka bersama, bekerja bersama dan jalan-jalan bersama.
Bukan hanya itu selesai KKN Irvan juga memiliki Ibu angkat baru di Bukittinggi. Walaupun hanya rumah sederhana, namun hati Irvan bahagia dan senang tinggal disana dan juga mempunyai Ibu angkat yang baik hati kepadanya. Bahkan Irvan sudah tidak dianggap sebagai anak kosnya, malahan sudah dianggap sebagai anak angkatnya sendiri. Begitulah cara Irvan menjalin hubungan kekeluargaan dengan orang lain, walaupun belum begitu kenal. Tingkah laku dan budi pekerti juga sangat menentukan baik buruknya suatu hubungan dengan orang yang kita dekati.
Selain itu Irvan juga memiliki Ibu dan Ayah angkat di Malalo, sahabat di tempat KKN yaitu Yudha dan terus berlanjut hingga sekarang. Bahkan Irvan menyempatkan diri untuk ke tempat Ibu dan Ayah angkatnya saat ada waktu.

0 komentar:

Posting Komentar