Gambar : Senyum itu sedekah. |
Setiap
orang mempunyai berbagai hal-hal yang istimewa dan yang teristimewa, baik itu
berupa benda hidup, atau pun benda mati yang di jadikan kenang-kenangan. Bahkan
mereka masih menyimpan benda itu sebagai suatu kenangan yang bagus, suatu
kenangan yang indah, serta suatu kenangan yang berkesan dan sulit untuk dilupakan.
Setiap
kali mengingat dan melihat benda tersebut, sering terucap oleh sebagian orang
yaitu, “benda ini mengingatkan aku pada si dia, atau benda itu mengingatkan aku
akan kejadian yang yang indah/ berkesan di masa lalu.”
Setiap
kali kita mengingat benda itu, setiap kali melihat benda itu, selalu ada
senyuman kecil yang spontan keluar dan sedikit tawa kecil. Karena setiap
kejadian di masa lalu, baik itu kecil maupun besar akan selalu mengingatkan
kita akan kejadian itu.
Mungkin
saat kita sedang mencari suatu benda-benda yang kita perlukan, tanpa sengaja
kita melihat benda itu apa yang terbayang pertama kali oleh kita ? Kapan saat
dia memberikan benda itu ? Bagaimana wajahnya ? Atau senyumannya ? Setiap orang
menyikapinya berbeda-beda mengenai hal itu, ada orang lain yang terlalu kesal
dengan masa lalunya dan putus asa dan bunuh diri, ada juga yang frustasi
sampai stres yang dalam, hingga dia kehilangan ingatannya.
Kita
harus pandai-pandai mengikapi semua itu, mulai dari kita memahami diri sendiri,
orang lain, dan setiap permasalahan yang muncul, cara mengatasinya. Jika kita
tidak mampu mengatasinya sendiri maka carilah bantuan teman dan orang-orang
yang terdekat dengan kita, agar tidak banyak termenung, melamun, dan berniat
untuk mengakhiri hidup ini. Kita ini makluk ciptaan Allah maka kembalilah
kepadanya, mungkin selama ini kita telah melupakannya, telah jauh darinya, dan
sibuk dengan kegiatan sendiri. Masalah itu datangnya dari Allah dan Dia juga
yang akan memberikan jalan keluar dari setiap masalah itu.
Luangkanlah
yang lima waktu itu untuk selalu mendekat diri kita kepada Allah, agar segala
aktifitas kita dimudahkannya, agar setiap rezeki kita dimudahkannya, sukses
dalam berkarir. Sekarang ini telah banyak orang yang lupa, dan tidak mau
mengingatnya lagi, bagaimana Allah memberikan apa yang kita inginkan jika kita
tidak meminta kepadaNya.
Bayangkan
saja, jika seseorang datang ke rumah kita tetapi setelah kita bukakan pintu dia
tidak mau bicara dan hanya diam didepan pintu, bagaiman orang tahu apa tujuan
kita ke rumahnya, seperti itulah Allah jika kita tidak mengingatnya bagaimana
Allah akan ingat kepada kita. Maka perbanyaklah meminta ampun dan mendekatkan
diri kita kepada Allah Swt Yang Maha Penyayang dan Maha Pemberi rezeki, bagi
hambanya yang mau dan tidak pernah putus asa.
Setiap
kali aku pergi kuliah, beraktifitas, baik di kampus maupun di rumah, aku juga
punya sesuatu yang teristimewa walaupun itu bukan milikku, tetapi aku pernah
mendapatkannya walaupun hanya sedikit, tetapi yang sedikit itulah akan kumanfaatkan
untuk menjadi yang lebih besar dan menjadi lebih baik lagi dari hari ini, serta
mencapai masa depan yang cerah ke depannya.
Walaupun
itu hanya senyuman kecil, tetapi itu menjadi suatu yang berarti bagiku. Karena
senyumannya itu membuatku menjadi semangat lagi, karena senyumannya itu membuatku
tidak pernah menyerah dalam setiap masalah dan dengan senyumamnya itu membuat
hari-hariku menjadi indah, membuat hari-hariku menjadi berwarna.
Walaupun
senyumannya itu bukan untukku, tetapi untuk orang lain. Aku pernah meliliki
sedikit senyumannya, aku pernah memiliki sedikit hatinya, dengan yang sedikit
itu akan aku manfaatkan menjadi yang lebih besar lagi. Karena aku yakin suatu
saat nanti aku akan memiliki senyuman itu, karena setiap kali kumelangkah
selalu ada terbayang sekilas senyuman kecilnya, setiap kali kumelihat orang
lain, entah kenapa kumerasakan bahwa hatiku ini telah dilindungi oleh suatu
lendir yang tipis tetapi lendir yang tipis itu yang selalu menjaga hatiku ini,
selalu saja terbayang sekilas senyumnya diwajah mereka. Walaupun kau jauh di
mataku, tetapi kau bagaikan suatu bunga yang terus tumbuh dalam hatiku ini.
Berkat senyuman kecilnya itu, aku
selalu semangat dan terus melangkah untuk menjadi yang lebih baik lagi, karena
kumerasa bukanlah orang baik yang dan aku ingin lebih baik lagi dari hari ini. Memang
terkadang aku sering membuatnya sedih, sakit hati, cemburu dan sebagainya,
tetapi aku tidak pernah menemukan cinta itu lagi dari setiap orang yang kutemukan,
tidak ada lagi getaran cinta itu lagi dari setiap orang, walaupun teman-temanku
mengatakan dia orang manis, dia orang cantik dan sebagainya, tetapi tidak kata
hatiku.
Kata-kata cantik itu reletif,
sesuai orang yang memandangnya, sesuai orang yang menilainya, namun bagiku kau
itu manis, bukan cantik. Ada sesuatu pancaran yang keluar dari dalam dirinya
itu, itulah yang menjadikannya manis, pancaran kecantikan yang keluar dari
dalam dirinya. Entah kenapa aku lebih senang orang yang memakai jilbab dari
orang yang tidak memakai jilbab, memang banyak pendapat orang, bahwa dia manis
ya kalau buka jilbab ? Tetapi tidak bagiku sesuai orang yang menilai dan
memandangnya.
Setiap orang yang kutanya, “kamu
mana yang lebih suka cewek yang buka jilbab daripada cewek yang pakai jilbab ?
“ Mereka umumnya menjawab, mereka lebih senang dengan cewek yang memakai jilbab.”
Pada zaman yang serba berkembang, serba canggih ini, memang sulit mencari
wanita yang sholeha, umumnya wanita sekarang lebih memperdulikan perkembangan
zaman tanpa harus mengetahui mana yang baik, dan yang buruk terlebih dahulu.
Harusnya mereka men-filter/ menyaring kebudayaan orang lain terlebih
dahulu, memikirkannya, apakah itu baik bagi kita ? Bagi tubuh kita ? Bahkan hanya memperlihatkan
kepada orang lain bahwa inilah diriku, ini bentuk tubuhku, bukan itu. Tetapi
apakah sesuai dengan budaya kita ? Apakah boleh dalam Islam itu ? Apakah baik
untuk kesehatan kita ?
Itu yang harus kita pikirkan, bukan
untuk gaya-gaya semata, bukan untuk menarik perhatian orang lain. Ingatlah
wahai saudaraku, Allah menjanjikan kepada umatnya bahwa, “setiap orang yang
baik akan mendapatkan jodoh yang baik, tetapi sebaliknya jika orang yang buruk
akan mendapatkan orag yang buruk juga.”
Jadi, mulai sekarang benahilah diri
kita, benahilah akhlak kita menjadi akhlak yang lebih baik lagi, jalanlah di
jalan yang di ridhoi Allah dan jangan pernah keluar dari jalur-jalur yang telah
ditentukan Allah, karena “baik itu penting, tetapi yang lebih penting adalah
menjadi lebih baik.”
Terima kasih untuk semua senyumanmu
yang telah kau berikan, walaupun bukan untukku, tetapi kupernah memiliki
sedikit senyumanmu dan sedikit hatimu. Karena itu akan sangat berpengaruh
terhadap diriku, dan untuk kemajuanku untuk ke depannya, kuberharap berikanlah
senyumanmu terbaik, dan yang ter ikhlas untuk orang-orang yang kau kasihi dan
orang-orang yang kau sanyanyi.
Kata nabi sedekah yang paling murah,
dan yang paling mudah, serta yang paling sulit di miliki sebagian orang adalah
senyuman, tetapi senyuman yang bagaimana, yaitu senyuman yang ikhlas dan
tergantung niatnya. Jika kita senyum dengan niat membuat hati orang lain
senang, dari sedih menjadi senang, itulah yang mendapat pahala, tetapi senyuman
yang tujuannya hanya untuk menarik perhatian lawan jenis, maka itulah yang
mendapatkan dosa.
Jadi, kita senyum itu bukan
sedikit-sedikit senyum tetapi tidak, lihatlah waktunya kapan kita boleh senyum
dan kapan kita tidak boleh senyum.
0 komentar:
Posting Komentar