Gambar : Hak Asasi Manusia. |
Sejak ditetapkannya kebijakan HAM di
Indonesia. Semua orang lebih mengenalnya dengan sebuatan Hak Azazih Manusia
dikalangan masyarakat umum. Setiap orang ada yang menanggapi positif dan ada
yang menanggapi negatif. Mereka yang memandang positif beranggapan bahwa dengan
ditetapkannya kebijakan tersebut. Akan membuat orang yang melakukan perbuatan
kasar dan semena-mena terhadap seseorang akan berpikir dua kali melakukannya.
Secara tidak langsung kebijakan
tersebut akan melindungi orang-orang yang lemah, orang yang teraniaya bahkan
para isteri-isteri yang dalam rumah tangga. Walaupun dahulu sang suami main
tangan dan bersikap kasar kepada isterinya. Akan tetapi sejak ditetapkannya
kebijakan HAM tersebut membuat sang suami harus berpikir ulang. Jika setiap
kali sang suami akan melakukan hal tersebut selalu gagal.
Mereka yang memandang kebijakan HAM
tersebut sebagai hal negatif. Bahkan mereka memandang tidak sesuai diterapkan
di Indonesia ini khususnya di Minangkabau. Bagi setiap Ayah sebagai suami
sekaligus tulang punggung keluarga. Bahkan seorang Ayah di Minangkabau juga
mengajarkan anak-anak mereka dengan pendidikan keluarga. Mereka berharap
nantinya anak yang telah susah payah dibesarkannya itu akan menjadi anak yang
berguna dan bermanfaat bagi keluarga dan bangsa nantinya.
Negeri Minangkabau ini yang kuat
dengan adat istiadatnya yang berlaku di masyarakat. Setelah kebijakan HAM ini
merambat ke daerah Minangkabau dan sekitarnya. Telah merubah cara pandang dan
pendidikan seorang Ayah kepada anaknya. Seorang Ayah tidak berani lagi
menengur, menasehati bahkan berlaku kasar kepada anaknya sendiri. Dia yang
membesarkan anak tersebut dari kecil hingga dewasa tanpa ada bantuan dari pihak
lain. Akan tetapi setelah mereka remaja dan telah bisa melakukan berbagai hal.
Apakah itu baik ataupun buruk bagi dirinya mereka tidak peduli. Walaupun telah
berulang kali seorang Ayah, seorang Ibu menasehati hingga setiap hari bahkan
setiap detik.
Seorang anak tetap saja melakukan
hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan seorang remaja. Mereka suka berjudi,
mabuk-mabukan bahkan sering pulang malam. Entah dari mana mereka bermain hingga
harus pulang tengah malam. Seorang Ayah yang merasa kesal dengan sikap dan
tingkah laku anaknya yang telah berusaha siang malam bekerja demi seorang anak.
Mereka ingin melihat anak tersebut sukses dan menjadi orang yang disengani
karena ilmunya. Sekarang apa ? Mereka melihat anaknya menghabiskan waktu
seharian tanpa melakukan hal yang bermanfaat. Mereka hanya membuang-buang waktu
saja pergi ke sini, main sana main sini, duduk sini duduk sana. Mereka yang
bertingkah laku seperti itu masih makan dengan keluarga dan masih minta uang
kepada Ayah dan Ibu. Akan tetapi dia tidak pernah mau membantu orang tuanya baik
di rumah dan di sawah.
Seorang ayah yang tidak puas dengan
semua itu dan memukul anaknya itu hingga anak tersebut merasa jerah serta tidak
melakukan hal-hal tersebut. Akan tetapi apa yang terjadi, seorang anak
mengadukan semua hal yang telah diperlakukan Ayahnya di rumah kepada polisi.
Seorang anak hanya berkata dengan santai, “Aku tidak mau diam dengan semua
perlakuan Ayah kepadaku, Ayah telah melanggar HAM dan harus menerima sanksi
dengan semua itu.”
Akhirnya seorang Ayah harus
mempertanggungjawabkan semua yang telah dilakukan didepan pengadilan. Dan
seorang Ayah harus mengeluarkan jutaan uang demi menembus kesalahannya
tersebut. Apakah itu yang disebut HAM ? Seorang Ayah yang berniat baik kepada
anaknya agar anak tersebut bisa sadar dan kembali ke jalan yang baik. Akan
tetapi lain yang didapatkan dan terima seorang Ayah demi mengajarkan anaknya.
Kalau bukan seorang Ayah yang akan
mengajarkan anaknya lalu siapa lagi yang akan mengajarkannya. Bahkan seorang
Ayah mengikuti tata cara yang diajarkan Rasulullah, jika seorang anak telah
dinasehati berkali-kali dan tetap saja begitu dan tidak berubah. Maka seorang
Ayah wajib mengunakan hal keras demi mendidik dan mengajarkan hal yang benar
kepada anaknya.
Rasanya tidak adil jika seorang Ayah
atau seorang Ibu harus menerima hal yang tidak seharusnya mereka terima.
Padahal mereka yang membesarkan anak tersebut dari kecil sampai besar dengan
keluar keringat sekalipun. Dan meraka lebih pantas dan lebih berhak dengan
semua hal yang berhubungan dengan anak-anak mereka bukan orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar