Gambar : Cahaya Kembali Bersinar Terang. |
Setiap
orang pernah jatuh, setiap orang pernah gagal, bahkan setiap orang pernah frustasi
dan putus asa dengan semua itu dan mencoba untuk berhenti dan putus asa.
Itulah yang aku alami saat aku masih sekolah dulu di MAN 1 Batusangkar saat aku
terseret oleh arus yang membawaku kepada kegelapan masa depan dan kehidupan
yang yang hura-hura bahkan lupa akan semuanya.
Bagaimana
tidak, aku diberikan kesenangan dan lupa akan tujuanku, setiap hari dan bahkan
seminggu akan ujian UAN aku baru sadar dan menyesali semua itu, semua yang
telah kulakukan. Aku tidak ingin mengecewakan orang-orang yang telah berjasa
dalam kehidupanku ini, aku tidak akan menyecewakan orang-orang yang aku cintai
dan telah membantuku sampai saat ini. Walaupun itu hanya berupa bantuan kecil
dan sederhana tetapi itu sangat berarti bagiku, yang kecil dan sederhana itulah
yang dapat mengantarkanku kepada kesuksesan yang kuinginkan dalam kehidupan
ini.
Mulai
saat itu aku mulai mengulang-ulang kembali pelajaran-pelajaran yang lama dan
membaca kembali pelajaran yang dulu untuk mempersiapkan ujian terakhir. Aku
juga tidak ingin menyerah sebelum perang, maka dari itu aku akan mempersiapkan
peluruku untuk perang sebanyak-banyaknya, akan mendapatkan hasil yaitu
kemenangan. Begitu juga dalam belajar aku akan terus berjuang walaupun itu
sulit tetapi bisa, belajar siang, malam, bahkan saat semua orang sedang enak
tidur aku masih menyempatkan untuk belajar demi mencapai hasil yang baik dan
memuaskan nantinya.
Hari
demi hari yang kulalui semua itu mulai terlihat dari cara belajar dan hasil
yang dicapai pun memberikan hasil yang baik dan memuaskan. Bahkan yang tidak aku
kira-kira terjadi keajaiban dalam hidupku, aku berhasil meraih juara satu
melebihi temanku yang hebat, pandai dan cerdas. Padahal aku hanyalah
biasa-biasa saja, tetapi berkat tekat yang tinggi dan semangat juang yang menggebu-gebu,
mata yang semua melihat lebih lama dari biasanya, kaki dan tangan yang akan
bergerak lebih lama dari biasanya, pikiran yang lebih berpikir dari biasanya,
hati yang selalu bekerja lebih lama dari biasanya, serta mulut yang akan
bekerja lebih lama dari biasanya.
Semua
itu kulakukan dengan cara membuat kata-kata singkat yang selalu kuingat, yang
selalu kulihat dan selalu memberikan semangat baru dalam hidupku dan memberikan
energi yang jauh lebih banyak dari biasanya. Kata-kata itu kutempelkan di depan
meja belajarku dan selalu kulihat dan selalu kuingat, bahkan setiap kali aku
meninggalkan ruang belajarku, kamar kecil itu aku selalu melihat kata-kata itu
terlebih dahulu, serta kubaca satu persatu.
Apa
yang kulakukan saat ini adalah yang terbaik untukku, untuk semuanya dan untuk
masa depanku yang cerah, karena aku yakin aku akan mampu dan bisa. Jika batu
yang keras saja akan mampu berlubang oleh setetes air yang terus menerus
menjatuhinya, seperti itu juga dalam belajar jika terus mengasah dan megasah
kemampuan kita untuk terus berkembang dan maju, sebodoh apapun orang itu jika
ada niat untuk merubahnya dan adanya dorongan dari orang lain maka akan bisa.
Misalkan
saja, setiap kali membaca atau mengulang pelajaran dari sepuluh kata-kata
mungkin setengah dari itu dapat kita simpan dipikiran kita, dan ditambah lagi
saat guru menerangkan pelajaran di sekolah dari sekian banyak kata-kata dan pelajaranya
paling tidak ada yang dapat kita bawa pulang. Seperti itulah ilmu itu semakin
dipelajari semakin dalam dan dalam, semakin diulang-ulang maka akan tinggal
dalam pikiran kita dan akan kita ingat selalu.
Karena
tidak ada manusia yang bodoh, tetapi manusia itu banyak yang pemalas dan putus
asa pada saat Allah memberikan satu cobaan yang ringan kita sering berhenti dan
putus asa. Banyak orang-orang yang tersandung oleh batu kecil daripada batu
besar, itu berarti banyak orang-orang yang putus asa, berhenti dan menyerah
pada suatu cobaan kecil, pada suatu tantangan dan ujian yang kecil.
Misalkan
saja, banyak orang-orang yang sadar, yang kenal akan Allah saat dia miskin,
pada saat dia sedang mengalami ujian dan cobaan, mereka hanya ingat Allah pada saat
mereka butuh. Dalam keadaan yang seperti itu mereka sering sholat berjamah,
berbuat baik, bahkan sering mengingat Allah, akan tetapi saat Allah memberikan
yang lebih, pada saat Allah memberikan harta yang banyak dan melimpah, pada
saat itulah mereka disibukkan oleh hartanya. Mereka takut kalau hartanya itu
akan dimaling oleh orang lain, dan sebagainya.
Pada
saat miskin, pas-pasan mereka selalu ingat kepada Allah, akan tetapi pada saat
Allah menitipkan harta yang lebih sedikit mereka lupa akan siapa yang memberi
itu semua ? Mereka tidak bersyukur dengan rahmat, nikmat yang diberikan Allah
kepadanya. Walau bagaimanapun kita, baik kaya maupun miskin kita akan terus
mendekatkan diri kita kepada Allah, karena semua yang diberikannya itu adalah
titipan dari Allah, amanah dari Allah, maka bagaimana kita menjaga semua itu
dan memanfaatkannya dengan hal-hal yang bermanfaat dan diridhoi oleh Allah.
Memang
pada saat senang, pada saat kita diatas awan semua terasa indah, bagus dan
begitu menggiurkan kita, serta membuat kita tidak sadar dan lupa akan diri kita
sendiri dan orang-orang yang ada di sekelilling kita. Itulah yang aku rasakan
pada saat itu kulupa akan tujuanku disini, kulupa akan kebaikan orang-orang
yang telah membantuku, bahkan kulupa akan Pencipta diriku ini.
Semua
berlalu, semua berjalan seiringnya waktu seperti sebuah lampu yang mulai redup
mengala dan membuat pandangan kita kabur, membuat kita tidak dapat mengidentifikasi,
mengenali apa yang ada disekitar kita, bahkan tujuan hidup kita akan lupa,
semangat belajar hilang. Seolah-olah lampu yang akan menutup matanya dan akan
memberikan kegelapan pada kita dengan gelap gulita dan tidak tampak lagi apa
yang ada disekitar kita.
Pada
saat itulah, aku mulai sadar dan merenungi diriku, merenungi apa yang belum aku
dapatkan dalam hidupku ini, berkat usaha, motivasi dari orang tercinta,
akhirnya aku dapat membuat cahaya yang redup mulai terang, semakin lama semakin
terang dan terang, bahkan aku dapat melihat dengan jelas apa yang ada disekitarku,
serta aku dapat melihat kembali jalan yang lurus, jalan yang akan mengantarkan aku
pada tujuan hidupku.
Itu
semua tidak lepas dari hidayah, petunjuk dan jalan keluar yang diberikan
Allah kepadaku, aku bersyukur bisa bangkit dan semangat lagi sebelum terlambat
dan masih dapat menambah perbekalan menuju persiapan ke depannya. Aku yakin
dengan apa yang kulakukan, jika yang aku lakukan ini benar, maka Allah akan
melihatkan jalannya, dan akan membantu kita untuk melewatinya. Karena Allah
tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hambanya, selagi kita
terus berusaha, dan terus yakin dengan semua yang kita kerjakan maka, Allah
suka akan orang-orang yang seperti itu yang akan memberikan hasil yang
memuaskan dipenghujungnya. Amien ya robbal ‘alamin.
0 komentar:
Posting Komentar