Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Minggu, 07 Februari 2016

SEKILAS TENTANG AKUNTANSI SYARIAH

Share


Foto: Nasfizar Guspendri, SE., M.Si (Ketua Jurusan Syariah)
Akuntansi Syariah lebih dikenal dengan AKSYA. Bermula dari BP: 2008 dengan mahasiswa pertama tersebut berjumlah 48 orang. Akuntansi Syariah awalnya bernaung pada Prodi Perbankan Syariah (PERSYA). Angkatan pertama akuntansi syariah ini adalah orang-orang yang terpilih dan sangat berbeda  dari segi belajar dan semangatnya memang patut diacungkan jempol. Mereka tidak pernah menyerah dan keunikan lain dalam angkatan pertama ini adalah mereka membentuk kelompok-kelompok belajar.
Walaupun mereka dalam kelas itu ada kelompok-kelompok mereka masing-masing, akan tetapi pada saat mereka belajar mereka bahu membahu dalam menyelesaikannya.
Mereka juga membuat buku belajar kelompok dan melaporkannya setiap minggu sekali. Jika salah satu dari mereka tidak mengerti dalam belajar mereka tidak pernah pelit untuk berbagi ilmu dan terbuka satu sama lain. Apa yang mereka punya dan mereka miliki tidak pernah disembunyikan dan dimakan sendiri untuk kepentingan pribadi. Mahasiswa yang 48 orang ini lama kelamaan terus berkurang dan terakhir berjumlah 28 orang. Ada banyak alasan mereka tidak lagi bergabung dalam Akuntansi Syariah adalah ada yang pindah prodi ke prodi lain, ada juga yang berhenti kuliah. Semua mahasiswa Akuntansi Syariah yang tinggal itu adalah mereka yang yakin dan percaya bahwa mereka mampu bersaing dan mampu mengalahkan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya.
Hingga akirnya dari yang tinggal itu, mereka sepakat akan membentuk prodi Akuntansi Syariah sendiri dan tidak lagi bergabung dengan PERSYA. Awalnya mereka mengajukan dan mengurus semua itu baik itu kepada ketua jurusan Syariah, kepada ketua Prodi PERSYA dan yang lainnya. Usulan mereka sangat disetujui oleh Pak Nas pada waktu itu masih berstatus sebagai dosen Perbankan Syariah. Akhirnya mereka diberi wewenang enam bulan untuk mampu berdiri sendiri. Maka dari itu, semua mahasiswa angkatan pertama itu bekerja dengan semaksimal mungkin untuk mampu menunjukan kepada orang lain bahwa mereka juga mampu untuk berdiri sendiri. Awalnya mereka diberi nama HMPS Persiapan Akuntansi Syariah, alasannya karena mereka masih belum bisa menjadi HMPS AKSYA secara utuh. Lagipula mereka masih dibilang baru dan belum mampu untuk berdiri sendiri, maka dari itu diadakan MUHIMA (Musyawarah Himpunan Mahasiswa) Akuntansi Syariah pertama. Dari hasil MUHIMA tersebut maka diangkat ketua umum Akuntansi Syariah pertama yaitu Nofirman Alhadi.
Foto: Gampito, SE., M.Si (Ketua Prodi Akuntansi Syariah)
Waktu yang enam bulan yang dijanjikan ketua jurusan tersebut mampu mereka mengangkat kegiatan pertama mereka yaitu seminar nasional. Walaupun waktu yang singkat dan kerja yang terbatas, serta semangat yang tinggi untuk mampu mendirikan HMPS sendiri. Semua itu terjawab sudah dengan keberhasilan mereka mengangkat acara tersebut dengan lancar dan sukses. Kegiatan mereka itu mendapatkan respon yang baik dari ketua Prodi dan ketua jurusan.
Bapak Nasfizar Guspendri atau lebih dikenal dengan Pak Nas diangkat langsung menjadi ka. Prodi Akuntansi Syariah. Walaupun disela-sela kuliah yang padat mulai dari pagi hingga sore akan tetapi mereka masih sempat untuk mengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Akuntansi Syarih. Karena Prodi Akuntansi Syariah ini masih dibilang baru, maka sampai semester tujuh tidak ada lagi mata kuliah yang akan diberikan kepada mahasiswa. Maka dari itu ditambah dengan mata kuliah pilihan yang belum yang diwajibkan. Setelah berjalannya waktu baru mata kuliah pilihan ini menjadi mata kuliah wajib Akuntansi Syariah.
Awal kepengurusan HMPS Akuntansi ini langsung menjabat dua tahun sekaligus, karena angkatan pertama dan masih belum banyak mahasiswa Akuntansi Syariah itu. Setelah tampuk kepengurusan dipegang oleh Nofirman Alhadi berpindah tangan kepada Efriandi. Angkatan pertama ini semangatnya memang luar biasa bahkan sampai seminar proposal pun mereka kompak dalam sehari ada 8 sampai 12 orang.
Mahasiswa Akuntansi Syariah ini untuk mengadakan praktek lapangan di perusahaan dan bank-bank atau yang lainya. Kegiatan itu adalah magang, mereka magang sekitar tiga bulan di dunia kerja. Magang ini bertujuan untk mengetahui bagaimana penerapan dan aplikasi dari akuntansi itu sendiri. Mahasiswa bukan saja harus mengetahui teori-teorinya saja, akan tetapi juga dituntut untuk mengetahui bagaimana praktek akuntansi itu sendiri, khususnya Akuntansi Syariah.
Akhirnya mulai tahun 2012 Prodi Akuntansi Syariah menjadi Prodi Ekonomi Syarih (ESYA), karena mahasiswa Akuntansi Syariah itu semakin banyak dan semakin di perluas cakupannya. Prodi ESYA ini terbagi menjadi dua konsentrasi yaitu konsentrasi Akuntansi Syariah (AKSYA) dan Manajemen Syariah (MANASYA). Ketua umum yang dipegang oleh Efriandi itu berpindah tangan kepada BP: 2009 yaitu Firdaus melalui MUHIMA.
Setelah tampuk kepengurusan selanjutnya dipegang oleh BP: 2011 yaitu Joni Fernades. Baru untuk periode sekarang ini adalah BP: 2012 yaitu Tarmizi, selanjutnya digantikan oleh Zulfadli BP: 2013 dan sekrang tahun 2016 dipengang oleh Kaharudin BP: 2014. Ingatlah bahwa perjuangan senior kita dulu dalam mendirikan HMPS pertama tidaklah semudah yang kita bayangkan. Mereka rela harus menemui satu dosen kepada dosen lain, bahkan dari satu gedung ke gedung lain, serta masih banyak lagi yang lainnya. Mereka rela berkorban waktu, tenaga, bahkan pikiran supaya mampu mendirikan HMPS sendiri tanpa harus bergantung dengan orang lain. Apa yang kita nikmati sekarang adalah hasil dari kegigihan, hasil dari kerja keras para senior kita dahulunya.
Bahkan mereka telah tersebar ke berbagai daerah untuk mendaki ke jenjang yang lebih tinggi lagi yaitu dunia kerja, ada yang menjadi dosen untuk mengabdikan diri kepada kampus STAIN ini (namun statusnya sudah berganti menjadi Institut Agama Islam Negeri Batusangkar). Mereka hanya berpesan kepada kita semua bahwa tolong lanjutkan perjuangan mereka itu dan jadilah generasi yang lebih baik lagi dari mereka nantinya. Apapun yang kita lakukan yakin dan percayalah kita bisa karena, “Manusia itu tidak ada yang bodoh akan tetapi manusia itu sering diserang oleh sifat malas.”
Semua ini adalah pesan dari Kak Mega Rahmi dan juga dari Kak Cici Rahmi Pertiwi sebagai senior sekaligus sebagai dosen Ekonomi Syariah itu sendiri. Semua itu menunjukan bahwa hasil dari buah kerja keras dan hasil dari perjuangan mereka untuk maju menjadi lebih baik lagi. Walaupun mereka sempat dibilang gagal dalam meraih mimpi mereka didalam dunia kerja ternama, akan tetapi semua itu hanya karena belum ada akretasi Akuntansi Syariah pada saat itu. Jika sudah ada minimal B mungkin kita akan merasa bangga senior kita sudah ada yang mendapatkan pekerjaan di tempat ternama. Walaupun begitu mereka tidak pernah putus asa dan tetap mencoba melanjutkan pendidikan ke kepada Srata 2 selanjutnya, semoga saja impian dari rencana mereka tercapai yang nantinya.
Mereka juga sering memberikan motivasi disetiap pertemuan kepada kami agar menjadi lebih baik lagi daripadanya. “Jangan biasakan tergantung dengan orang lain.” (Mega Rahmi). Dalam belajar cobalah untuk memotivasi diri kita sendiri untuk terus maju dan berjuang sampai kita benar-benar mendapatkan apa yang kita inginkan. Sesungguhnya motivator yang terbaik adalah diri kita sendiri bukan orang lain. Orang yang tahu dan mengerti dengan kita adalah diri kita sendiri bukan orang lain. "Maju terus pengurus HMPS ESYA, tunjukkan pada kampus lain bahwa kita juga bisa melakukan dan menghasilkan karya-karya besar yang berguna bagi kampus, bangsa dan agama." (Irsal H)






0 komentar:

Posting Komentar