Gambar : Islam itu indah. |
“sesungguhnya Allah Swt tidak
memberatkan dan tidak pula meringankan,” dalam AL-Quran Allah sendiri
berfirman kepada hamba-hambanya. Bahwa dalam agama Islam itu bukan hanya
mengerjakan kewajiban yang berat-berat saja kepada Allah Swt sebagai pencipta
manusia dan hanya mengabdi kepadanya tanpa tiada henti. Tidak. Allah Swt
meletakkan segala sesuatu itu ditengah-tengah, tidak memberatkan dan tidak pula
meringankan. Hanya sebagian orang-orang yang menyalahkan orang lain, ini, itu
tidak boleh, dan haram dalam agama Islam. Mari kita dapatkan referensi yang
lebih akurat dan terpercaya dari orang-orang yang mengusai ilmu itu.
Sebagai makhluk yang sempurna kita
dibekali hati dan pikiran yang sangat istimewa dari makhluk-makhluk lainnya
yang ada di muka bumi. Maka dari itu jangan hanya membetulkan satu perkataan
orang yang belum jelas segala sesuatu itu. Maka harus dicari lebih jauh dan
lebih dalam tentang segala sesuatu itu. Ibadah yang kita lakukan bukan hanya
mengetahui tata cara pelaksanaannya dan melakukan ibadah itu setiap hari dan
bahkan tanpa mengenal waktu. Tidak. Itulah dalam ibadah itu kita harus cerdas,
sebagai seorang muslim kita bukan hanya mampu melakukan hal-hal yang
diperintahkan dan dilarang oleh agama Islam tidak. Akan tetapi, kita harus tahu
juga rukun dan syarat ibadah yang kita lakukan itu.
Jika kita paham dan mengerti dengan
ibadah yang kita lakukan maka Allah akan memberikan pahala yang lebih kepada
hambanya daripada hanya sekerdar tahu tata pelaksanaannya dan tidak tahu rukun
dan syarat-syaratnya. Bahkan Allah menyuruh hambanya untuk melakukan ibadah
sesuai dengan kemampuan kita dan Allah tidak pernah menyuruh melakukan diluar
kemampuan kita. Seperti puasa di bulan Ramadhan bagi orang-orang yang sanggup
mengerjakannya dan bagi orang-orang yang tidak sanggup tidak diharuskan.
Mungkin karena alasan setiap siang sampai malam harus bekerja keras dan jika
puasa akan sulit untuk melakukan pekerjaan. Maka dari itu, bagi orang-orang
yang bekerja seperti itu boleh tidak puasa namun harus membazar fidiah kepada
orang-orang miskin atau orang yang susah setiap harinya.
Bukan hanya itu, dalam melakukan
shalat jamah saja kita diwajibkan memendekan bacaan shalat kita sebagai imam.
Karena kebayakan dari para makmum itu usianya sudah tua dan jika bacaan
shalatnya lama akan mengakibatkan para jamaah besoknya tidak sanggup mengikuti
shalat jamaah lagi. Dengan alasan kaki mereka nyeri untuk berdiri lama dan
rukuk yang terlalu lama. Bisa-bisa tidak bangun lagi dan hanya mengupat didalam
hati para jamaah nantinya. Akan tetapi jika jamaahnya itu semuanya anak-anak
muda dan kuat fisiknya tidak apa-apa membaca ayat-ayat yang panjang bahkan 30
juz dalam satu rakaatpun boleh. Bahkan dalam shalat sendiri-sendiripun
dianjurkan untuk membaca ayat-ayat yang panjang sesuka hati orang itu sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar