Foto : Jiko, Ikhsan, Fajri, dan Rahmat. |
Banyak berbagai
tempat yang menyediakan dengan pemandangan alamnya yang indah, unik,
menyejukkan mata dan membuat pikiran menjadi segar kembali. Semua itu tersebar
disetiap wilayah di Nusantara ini, seperti : Kebun Binatang Ragunan (Jakarta),
Monumen Nasional (Jakarta), Alun-Alun Bandung (Bandung), Kawah Putih (Bandung),
Jembatan Ampera (Palembang), Pantai Carocok (Pesisir Selatan), Jembatan Akar
(Pesisir Selatan), Great Wall Bukittinggi (Bukittinggi), Benteng Van Der
Cavellen (Batusangkar), Istana Basa Pagaruyung (Batusangkar), Alam Mayang
(Pekanbaru), dan masih banyak lagi.
Semua itu
tergantung kesanggupan kita untuk mencapai daerah-daerah tersebut dan jangan
terlalu dipaksakan untuk kesana, sebaiknya sebelum menempuh daerah tersebut
harus periksa kantong dulu atau sesuai keuangan kita juga. Daerah yang terdekat
dengan tempat kita tinggal misalnya atau tidak memakan waktu yang berjam-jam.
Namun kali ini
penulis akan mengajak Anda untuk mengunjungi tempat yang belum pernah Anda
kunjungi sebelumnya dan sangat berbeda dengan yang sudah Anda lihat. Kali ini
penulis akan menunjukkan daerahnya terlebih dahulu yaitu di Kota Batusangkar,
namun lebih tepatnya Kecamatan Sungayang, Nagari Tanjung arah ke Lintau. Nama
tempat wisatanya adalah Ngalau Shoda. Sebuah tempat yang akan
memberikan keindahan alam yang hijau dengan persawahan, perbukitan dan ditambah
dengan goa yang begitu menyegarkan mata Anda.
Buat Anda yang hobby
menjelaja atau touring ke berbagai tempat yang indah dan unik, ini
adalah tempat yang cocok buat Anda selain pemandangan yang indah juga ada
rintangan disekitar jalan perbukitan sebelum mencapai gua dan mencapai puncak
yang sangat indah. Disana Anda akan melihat bebas memandang dari ketinggian
yang sangat menakjutkan dan terlihat jalanan yang Anda lalui, persawahan,
perbukitan yang terbentang luas, pokoknya sangat rugi jika Anda tidak
menyempatkan ke objek wisata satu ini.
***
Aku yang menjalani
rutinitas sebagai seorang mahasiswa disalah satu perguruan tinggi di
Batusangkar Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar namun
sekarang sudah berubah status menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Batusangkar. Walaupun disibukkan dengan berbagai tugas perkulihan, menjalani
kegiatan organisasi kampus juga di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) di kampusku.
Namun tidak membuatku untuk terlalu banyak berdiam diri, selain itu aku juga
menyempatkan mengabdi sebagai pengisi acara malam mingguan di Panti Asuhan
Aisyiah Sungayang. Tempat aku dulu pernah tinggal disana lebih kurang enam
tahun dan pengasuhnya Bapak Nasril.
Asrama putra yang
hanya ada enam orang saja dari anak-anak asli Nagari Sungayang dan juga dari
luar beberapa orang saja. Namun tidak mengurangi niatku untuk terus
menyembangkan dan memberikan nilai kebaikan kepada adik-adikku di asrama. Aku
menyempatkan setiap malam minggu untuk mengadakan kegiatan rutinitas dengan
kegiatan memberikan nilai-nilai Islam dan memberikan motivasi kepada mereka.
Terkadang setiap
sebulan sekali aku melakukan kegiatan yang berbeda dengan yang biasanya seperti
: nonton bareng (Nonbar), Out Bond, Rihlah untuk menghilangkan
kejenuhan. Berbabagai tempat telah kami aku kunjungi dengan adik-adikku seperti
: Air Terjun Gompom (Nagari Tanjung), Bukit Kayu Sebatang (Nagari Sungayang),
dan terakhir Ngalau Shoda (Nagari Tanjung).
Pagi Minggu aku
mengumpulkan semua adik-adikku diantaranya : Jiko, Ikhsan, Rahmat, Fajri, aku
dan keponakanku Wahyu, sedangkan Wanda dan Rivo tidak bisa pergi karena ada
kegiatan yang lain juga di kampungnya. Hari itu adalah perpisahan aku dan
adik-adikku untuk mengundurkan diri mengabdi disana. Hal tersebut karena aku
akan wisuda dan akan lulus dalam perkuliahan serta akan sangat sulit bagiku
untuk terus mengabdi disana. Aku berkeinginan untuk bekerja di perusahaan
diluar daerahku sendiri.
Setelah
mempersiapkan makanan, minuman, dan beberapa cemilan dijalan nantinya. Aku
bukan hanya sebagai pemandu disini akan tetapi juga sebagai fotografer dalam rihlah
kali ini. Sekitar jam delapan lewat aku dan rombongan melakukan perjalanan dari
asrama berjalan kaki melewati Nagari Tanjung dan di pasar Nagari Tanjung (Pasar
Jumat) kami membelok ke arah kiri serta terus melewati persahawan. Sekitar jam
sepuluh kurang kami sampai di kaki Ngalau Shoda dan beristirahat sejenak.
Sepanjang perjalanan yang aku lewati dengan rombongan tidak luput dari
penglihatan masing-masing kami. Banyak keindahan alam Allah yang sangat indah,
menyejukkan mata, menyegarkan pikiran serta ada kata-kata yang tidak bisa
diungkapkan dalam perjalanan tersebut karena semakin menyenangkan dan indah.
Hal yang tidak bisa diungkapkan lagi adalah ada rasa puas yang tidak terkira
dalam perjalanan tersebut.
Tidak terasa
perjalanan yang jauh yang aku jalani dengan rombonganku, setelah beristirahat
sejenak aku melanjutkan untuk naik dengan rombongan. Melewati aliran air yang
sejuk dan bersih, lereng yang menantang dan yang tidak kalah menarik adalah
sebuah benteng peninggalan Belanda yang dulu digunakan untuk menjajah negara
ini. Benteng itu masih terlihat meskipun telah dibalut oleh rumput liar dan
jamur yang menempel disana. Semakin mendekati goa besar pemandangan semakin
indah dan menarik.
Sekitar jam
setengah satu kami sampai di goa besar karena semakin besarnya goa itu.
Diatasnya bergantungan stalaktik atau batu runcing yang terbentuk karena
air yang menetes secara terus menerus. Disana aku dan rombongan menyempatkan
untuk berfoto-foto, beristirahat dan shalat berjamaah dibawah goa itu.
Namun setelah
energi kembali berkumpul dan aku serta rombongan kembali melanjutkan untuk
mulai ke puncaknya. Melewati lembah yang curam dan tinggi, jika tidak
berhati-hati bisa jatuh ke bebatuan dan kemungkinan besar akan meninggal jika
terjatuh. Alhamdulillah aku dan rombongan sampai dengan selamat di puncak,
namun yang menjadi tanggungjawab besarku adalah keponakanku yang masih kecil
dan rombongan juga menjadi tanggungjawab penuhku selama perjalanan ini hingga
kembali sampai ke rumah. Namun sebelum puncak tantangan terakhir adalah semak
berduri yang siap menusuk daging jika tidak berhati-hati, selain itu jalanan
semakin menanjak ke puncaknya. Namun semua itu menjadi motivasi dan aku serta
rombongan untuk terus mencapai puncak.
Walaupun hanya
berangkat enam orang dan dengan tekad yang kuat bisa sampai ditempat tujuan
akhir. Namun ada goa yang ditutupi dengan besi dipinggir jalan, aku dan
rombongan tidak masuk ke dalam karena gelap, juga tidak membawa penerang. Ini
adalah kali ketiga aku ke sini dan namun hanya dua kali dengan ini yang sampai
puncaknya.
Hal yang tidak
bisa diungkapkan dengan kata-kata sesampai di puncak dan hanya kepuasan batin
serta mengadari bahwa bumi Allah itu begitu luas dan sangat indah. Setelah
istirahat sejenak sambil berfoto-foto dan duduk diatas batuan besar di puncak
Ngalau Shoda itu. Namun karena belum makan siang kami menyempatkan makan
bersama diatas sana dan sangat menyenangkan. Makan dengan lahap tanpa tersisa
sedikitpun dikelilingi keindahan alam perbukitan yang luas membentang.
Ingin rasanya aku
berteriak karena semakin senangnya, namun aku coba untuk menahannya. Setelah
selesai makan aku dan rombongan kembali bersantai-santai sambil melihat
indahnya alam yang diciptakan Yang Maha Kuasa ini. Selain itu tempat ini akan
disuguhi dengan batu-batuannya yang sangat indah dan sangat sayang jika tidak
diabadikan melalui foto atau video. Namun jika Anda berkunjung ke tempat ini
akan lebih enak dan menarik makan di puncaknya bersama-sama.
Setelah puas aku
dan rombongan kembali turun serta kembali ke asrama kembali. Walaupun
melelahkan namun sangat menyenangkan dan menyesankan terutama buatku yang telah
memiliki adik-adik yang baik dan akan menjadi generasi pengubah ke arah yang
lebih baik lagi nantinya. Amien.
Foto-foto lainnya :
0 komentar:
Posting Komentar