Foto : Adik-adik di Panti Asuhan'Aisyiyah Sungayang. |
Setelah satu tahun bergabung dengan
LDK Ar-Ruhul Jadid STAIN Batusangkar[1].
Akupun telah diajarkan berbagai materi-materi dalam rutinitas setiap kali acara
mingguan yang disebut dengan liqo’ atau halaqoh. Kegitan ini
adalah program dari LDK sendiri yang bertujuan untuk melahirkan kader-kader
yang terbaik dan menjadi penerus didalam dakwa ini.
Suatu ketika saat aku termenung dan
memikirkan sesuatu, tiba-tiba saja terlintas dalam pikiranku. Suatu tempat yang
membesarkan, mendidikku ditempat itu serta mendapatkan orang tua angkat yang
baru, tempat itu adalah Panti Asuhan ‘Aisyiyah Sungayang (PAAS). Aku merasa
berhutang budi kepada semua orang yang telah mendidikku sampai bisa seperti
ini. Maka tidak ada salahnya jika aku sekarang memberikan hal yang bisa aku
berikan pada tempat ini, pada guru-guruku dulu disini.
Maka aku menemui pengasuh asrama tersebut
yaitu Pak Nasril sebagai pengasuh. Aku menceritakan tentang niatku ini
kepadanya, program kerja bahkan waktu di mulainya kegiatan ini. Setelah lama
juga berbincang-bincang dengan Bapak tersebut dan setelah mendapatkan izin
tugas darinya maka aku tetapkan malam minggu sebagai kegiatan rutinitas untuk
adik-adikku dimulai badda Isya sampai selesai. Hari dimana awal menjadi
seorang guru bagi adik-adikku dan akan dilaksanakan malam minggu ini tanggal 08
Desember 2012 di asrama.
***
Malam harinya aku pergi ke asrama dan aku
melihat semua anak-anak telah berkumpul dalam ruangan mushalla yang sebelumnya
telah disuruh Bapak masuk termasuk ada Pak Nas dalam ruangan tersebut. Aku
salami dan Pak Nas memberikan kendali semua anak-anak tersebut kepadaku sambil
meninggalkan ruangan mushalla. Acara pun dimulai, aku agak sedikit gugup
dihadapan mereka karena baru pertama kali aku mengajarkan ilmu seperti ini
kepada orang lain.
Walaupun
ini pertama kalinya, akan tetapi rasa gugup itu hilang karena aku bukan saja di
tempat ini bertemu dengan adik-adik ini. Aku sering juga menyempatkan diri
sore-sore hari untuk berolah raga bermain futsal dengan mereka. Itupun
jika aku pulang kuliah cepat dan tidak punya waktu lama untuk mengikuti mereka.
Aku
pun membuka acara tersebut dengan perkenalan diri dan dakwah itu sendiri, serta
memberikan peraturan-peraturan dalam kegiatan ini. Bukan hanya itu aku juga
memberikan program pembelajaran yang harus dilakukan oleh semua peserta serta
memperkenalkan nama halaqoh sebagai nama kegiatan ini kepada mereka.
Setelah selesai aku kembali ke tempat aku
untuk istirahat, aku sengaja mengambil waktu malam minggu karena malam minggu
adalah waktu yang santai dan untuk menghindari anak-anak ini keliuran keluar
malam dari pada melakukan hal yang tidak bermanfaat lebih baik melakukan
hal-hal yang bermanfaat.
Itulah
kegiatan selama malam minggu disana, terkadang jika aku tidak bisa masuk karena
ada kegiatan lain. Aku memberikan kabarkan terlebih dahulu kepada Pak Nas dan
dia yang akan menyampaikan kepada semua adik-adik. Jika adik-adik ini bosan
dengan materi-materi terus maka sekali-sekali aku selingi dengan nonbar
alias nontong bareng. Nonton bareng yang pernah aku adakan adalah tentang film
Ahmad Fuady yaitu “Negeri 5 Menara.” Malam itu juga dihadiri oleh Pak Nas, Isterinya
dan anak-anaknya. Dan Pak Nas inilah yang meminjamkan infocus kepada
pengurus Mesjid Baiturrahaman.
Terkadang
kami mengadakan out bond di luar ketika hari libur sekolah seperti hari minggu.
Aku mengangkat out bond I didekat kebun seorang pemilik didekat
asrama. Terlebih dahulu aku harus meminta izin dulu kepada pemilik kebun untuk
mengadakan acara tersebut disana karena pada saat itu sawah-sawah sedang
ditanami padi.
Ternyata
semua adik-adik sangat antusias mengikuti acara ini dengan berbagai game
yang aku adakan sampai-sampai dipenghujung acara pun semangat mereka masih
mengebu-ngebu. Bukan hanya itu mereka meminta tambahan game lagi kepadaku,
maka dengan suka rela aku menambah gamenya.
Serta out bond II kami
mengadakan hiking ke Bukit Kayu Sebatang pada hari minggu. Itu pun jarak
antara out bond I dan out bond II sangat jauh sekitar tiga bulan.
Itupun adalah permintaan mereka karena mendapatkan nilai-nilai yang tidak pernah
mereka dapatkan dibangku sekolah dan memberikan semangat pantang menyerah dan
kekompokkan dalam kebersamaan.
Terakhir kemarin kami mengadakan acara
out bond III di Gompom, Sungayang. Aku akui tempat ini baru sekali kukunjungi
walaupun aku sendiri orang sini akan tetapi aku baru kenal nama itu dan baru
sadar akan keindahan alam dan air terjun yang indah. Dibawah air terjun itulah
kami mengadakan acara tersebut dengan berbagai game yang akan membuat
mereka kretif dalam memudahkan setiap permasalahan yang aku ajukan.
Aku juga sering mengajak mereka
sekitar dua atau satu orang untuk ikut denganku mengikuti acara mabit
(malam binaan dan taqwa) yang diadakan ustad-ustad serta menambah pengetahuan didalamnya.
Akan tetapi akhir-akhir ini aku disibukkan
dengan berbagai tugas kuliah yang aku hadapi serta ujian UAS semester V yang
harus aku jalani dengan sebaik mungkin. Terkadang acara-acara mendadak yang
juga harus mengita waktu yang lama dan panjang dan aku harus absen beberapa kali
di asrama untuk memberikan ilmu dan ketemu dengan anak-anak didikku di asrama.
Ditengah-tengah pembelajaran aku juga
sering memberikan motivasi kepada mereka agar mereka terus semangat dalam
menuntut ilmu dan bagaimana bertahan menghadapi cobaain hidup ini.
0 komentar:
Posting Komentar