Gambar : Deretan Pertanyaan Hati. |
Masa putih abu-abu yang telah begitu
lama aku tinggalkan dan menjadi saksi yang akan mengingatkan aku pada
kisah-kisah yang sangat indah, mengesankan, bahkan menjadi kisah menyedihkan aku
pada masa itu. Dari sekian kisah-kisah kehidupanku yang sangat mengesankan dan
menjadikan aku seperti sekarang ini.
Berawal dari kisah pertemuanku yang
tidak terduga dan begitu cepat kurasakan. Saat aku menjadi salah satu dari
peserta Porseni dan Olimpiade yang mewakili Tanah Datar dalam bidang ekonomi
pada saat itu diselenggarakan di Kota Padang. Pada saat aku dan peserta lainnya
dari Tanah Datar akan pergi ke tempat Ujian diadakan. Pada waktu itu aku dan
lima orang peserta lainnya ada di atas mobil. Tiga diantaranya perempuan dan
dua lagi teman di sekolahku, karena penasaran dan ingin tahu namanya. Aku
beranikan diri unutk bertanya kepada salah satu peserta perempuan dari tiga
orang tersebut. “O...ya, kalau boleh tahu nama kamu siapa ya ?”, kataku, “Saya
Vivi”, jawabnya ringan. Tanpa kusadari aku mengucapkan, “Aku Irvan”. Langsung
saja dia berkata, “Emangnya siapa yang nanya ?”, “Ngak, kasih tahu doank”.
Semua isi mobil tertawa dengan tingkah konyolku itu, dengan wajah merah karena
malu dan aku merunduk. Tiba-tiba saja terdengar suara dari salah satu temannya
tadi, “Jangan begitulah sama teman sendiri”, sambil membelaku.